2 Juta Anak-anak di Yaman Berisiko Korban Malanutrisi

PBB memperingatkan 2 juta anak-anak di Yaman bisa jadi korban malanutrisi bahkan meninggal jika tidak ada tindakan segera
Issa Ibrahim Nasser (tujuh bulan) dibawa ke sebuah klinik di Deir Al-Hassi, Yaman, dalam foto bertanggal 14 Juni 2020 ini. Pada usia tujuh bulan, berat Issa hanya tiga kilogram. (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Issa Al-Rajhi)

Jakarta – Badan-Badan PBB memperingatkan bahwa hampir 2,3 juta anak-anak balita Yaman diproyeksikan akan menjadi korban malnutrisi akut pada tahun 2021. Tanpa penanganan segera, 400 ribu di antara anak-anak itu dapat mengalami malnutrisi akut yang parah dan dapat meninggal tanpa tindakan segera. Demikian keterangan PBB, 12 Februari 2021.

Kerusakan fisik dan kognitif yang disebabkan malnutrisi pada anak-anak dalam dua tahun pertama kehidupan mereka “kebanyakan tidak dapat dipulihkan,” sebut badan-badan PBB.

“Meningkatnya jumlah anak yang kelaparan di Yaman seharusnya mengejutkan kita untuk bertindak,” kata Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB UNICEF Henrietta Fore. “Lebih banyak lagi anak-anak yang akan meninggal dengan setiap hari berlalu tanpa tindakan.”

Yang memperparah malnutrisi pada anak-anak ini adalah kekurangan gizi pada 1,2 juta perempuan hamil atau menyusui di Yaman.

bocah malanutrisiBocah malnutrisi Hassan Merzam Muhammad duduk bersama ibu dan saudara laki-laki dan perempuannya di dalam gubuk mereka di distrik Abs provinsi Hajjah, Yaman, 20 November 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Keluarga-keluarga di Yaman telah terlalu lama berada dalam cengkeraman konflik, dan ancaman yang lebih baru seperti Covid-19 hanya menambah penderitaan mereka yang tiada henti,” kata Dirjen Organisasi Pangan dan Pertanian QU Dongyou.

“Tanpa keamanan dan stabilitas di seluruh penjuru negara itu serta membaiknya akses ke petani guna mendapat sarana untuk mulai bercocok tanam yang mencukupi dan bergizi, anak-anak Yaman dan keluarga mereka akan terus semakin terjerumus ke dalam kelaparan dan malnutrisi,” imbuh Dongyou.

“Krisis di Yaman merupakan campuran beracun dari konflik, runtuhnya ekonomi dan kekurangan dana yang parah untuk memberi bantuan penyelamatan jiwa yang sangat diperlukan,” kata Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia, David Beasley, dalam suatu pernyataan.

“Tetapi ada solusi bagi kelaparan, dan itu adalah makanan dan berakhirnya kekerasan. Jika kita bertindak sekarang, maka masih ada waktu untuk mengakhiri penderitaan anak-anak Yaman,” lanjutnya (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Yaman, Rusia dan China Jadi Prioritas Utama Menlu Amerika
Menlu AS, Antony Blinken, mengatakan masalah di Yaman, Rusia dan China jadi prioritas utama yang akan ditanganinya sebagai Menlu AS
Amerika Serikat Akan Jadikan Houthi Yaman Organisasi Teroris
Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan berencana tetapkan kelompok pemberontak Houthi Yaman sebagai organisasi teroris
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.