Jakarta - Tabungan adalah kegiatan menyisihkan sebagian pendapatan untuk disimpan untuk kebutuhan masa depan, atau sebagai alat berjaga-jaga jika ada suatu kebutuhan mendadak. Budaya menabung sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia. Hanya saja, semakin berkembangnya zaman, media menabung pun berubah. Banyak sekali jenis tabungan di indonesia, tetapi ada 2 jenis tabungan yang mungkin masih asing di telinga kita.
1. Tabungan mata uang asing
Ketika memilih menabung dalam bentuk mata uang asing, maka menabung di bank adalah pilihan yang tepat. Anda dapat membuka tabungan mata uang asing di bank dengan pilihan mata uang asing yang beragam, seperti dolar, euro, poundsterling dan mata uang asing lainnya.
Jika Anda tidak memiliki mata uang asing untuk ditabungkan, Anda tetap bisa menabung mata uang asing lho. Bagaimana caranya? Uang rupiah yang Anda miliki dapat diinvetasikan dengan dikonversikan ke dalam mata uang asing.
Tabungan yang satu ini sering disebut valas (valuta asing), tabungan ini biasanya sering ditemui di perbankan. Mata uang yang sering digunakan dalam tabungan ini seperti dollar, euro, poundsterling dan beberapa mata uang asing lainnya. Namun, untuk kamu yang hanya memiliki rupiah tetap dapat melakukan investasi dengan menukarkan rupiah milikmu dan dikonversikan ke dalam mata uang asing. Untuk setoran awal dari tabungan ini cukup beragam, hanya saja tabungan ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar karena nilai konversi mata uang asing lebih tinggi dibandingkan rupiah.
2. Tabungan haji
Ibadah haji merupakan Rukun Islam yang terakhir, untuk bisa dilaksanakan ketika Umat Islam sudah merasa mampu melaksanakan baik secara fisik, mental maupun biaya. Karena kita di Indonesia, biaya untuk pergi haji bisa dibilang tidak sedikit, karenanya banyak Perbankan di Indonesia yang kemudian membuat produk berupa Tabungan Haji.
Tujuan adanya produk Tabungan Haji ini sendiri adalah agar memudahkan Umat Islam di Indonesia untuk mengumpulkan uang untuk berhaji. Beberapa perbankan konvensional memiliki produk Tabungan Haji, namun beberapa lagi mengalihkan ke Unit Usaha Syariah yang mereka miliki.
Misalnya saja BNI Syariah, Mandiri Syariah, BRI Syariah dan lain-lain. Sedangkan Bank Muamalat yang merupakan Bank Pertama Murni Syariah telah lama menjadikan Produk Tabungan Haji sebagai salah satu layanan utama mereka. Karena jenis tabungannya adalah tabungan jangka panjang, maka tabungan haji tidak dapat diambil dananya sebelum batas waktu yang ditentukan. Atau tabungannya tidak bisa diambil sebelum dananya terkumpul sesuai biaya haji yang berlaku. []
(Anfasya Qurratul Aini)
Baca Juga
- OJK Bagikan 5 Tips Mengelola Keuangan dengan Baik
- Jokowi Minta Perkembangan Digitalisasi Keuangan Dijaga dan Dikawal
- Kebijakan OJK Dorong Digitalisasi di Sektor Keuangan
- BI Perpanjang Kebijakan Uang Muka KPR dan KKB Nol Persen Hingga 2022