2 Cara Pembagian Ribuan Bubur Asyura di Kudus

Lebih dari seribu porsi bubur asyura akan oleh dibagikan panitia Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus kepada masyarakat, Jumat, 28 Agustus 2020.
Sejumlah perewang nampak sibuk menata bubur asyura diatas samir, Jumat, 28 Agustus 2020. Bubur asyura, salah satu kuliner khas Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna).

Kudus - Lebih dari seribu porsi bubur asyura akan oleh dibagikan panitia Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus kepada masyarakat, Jumat, 28 Agustus 2020.

Muflichah, Koordinator Perewang Pembuatan Bubur Asyura mengatakan pembagian bubur asyura mejadi rangkaian kegiatan Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus. Bubur ini dibagikan setiap tanggal 9 Muharram.

"Tahun ini ada sekitar 1.050 porsi bubur asyura yang dibagikan kepada masyarakat," ujar dia saat ditemui Tagar di lokasi pembuatan bubur asyura.

Bubur asyura biasanya dikemas diatas lembaran daun pisang yang dipotong bundar. Atau yang dikenal dengan istilah samir, dan dibagikan pada masyarakat dengan cara dua cara.

Pertama bubur ini diantar ke masing-masing rumah masyarakat Desa Kauman, Kecamatan Kota, perewang, panitia dan para ulama Kudus pada siang hari.

Kedua, dibagikan dengan cara mengundang warga untuk menghadiri acara pengajian yang digelar di Masjid Menara Kudus pada Jumat, 28 agustus 2020 malam.

Di acara tersebut, masyarakat akan mendapatkan bubur asyura yang dikemas dengan menggunakan takir, yakni tempat makan dari daun pisang yang disematkan lidi pada kedua sisinya.

Ada 750 samir dan 300 takir yang dibagikan kepada masyarakat.

Terpisah, Humas Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Muhammad Kharis mengatakan tidak ada perubahan spesifik dalam kegiatan tahunan ini. Semua kegiatan buka luwur masih berjalan sebagaimana biasa.

Hanya saja, tahun ini kegiatan antre pembagian nasi jangkrik ditiadakan. Dengan pertimbangan, mentaati imbauan pemerintah dengan tidak melakukan kegiatan pengumpulan massa.

"Semua masih berjalan seperti biasanya. Hanya itu saja yang tahun ini tidak ada," tegasnya.

Untuk protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, dijalankan dengan ketat selama kegiatan buka luwur. Dimana panitia, perewang maupun masyarakat yang mengikuti kegiatan buka luwur diwajibkan menggunakan masker, cuci tangan dan physical distancing.

"Pembuatan bubur asyura tahun ini juga kami lakukan pengurangan jumlah perewang. Dari biasanya 30 orang menjadi 19 orang," tutur Aris. []

Berita terkait
Peziarah Mulai Padati Terminal Bakalankrapyak Kudus
Wisata religi makam Sunan Kudus mulai bergairah setelah Terminal Bakalankrapyak dibuka. Terminal mulai didatangi bus-bus besar peziarah.
Syarat Pendaftaran Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta di Kudus
Pemkab Kudus masih membuka pendaftaran bantuan UMKM Rp 2,4 juta. Ditunggu sampai akhir Agustus ini.
Polres Kudus Canangkan Ponpes dan Wisata Candi
Pondok Pesantren dan Wisata Candi diharapkan menjadi percontohan adaptasi baru di lingkungan ponpes dan wisata di Kudus.