Bukittinggi - Polisi menetapkan dua orang dari rombongan motor gede (moge) Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung Chapter, sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dua Intel TNI Kodim 0304/Agam. Keduanya kini ditahan di sel tahanan Polres Bukittinggi, Sumatera Barat.
Mereka ditahan karena dugaan kasus penganiayaan.
Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, dua orang warga Jawa Barat itu berinisial MCS, 49 tahun, dan BMS, 18 tahun. "Mereka ditahan karena dugaan kasus penganiayaan," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Dari hasil penyelidikkan awal, kata AKBP Dody, keduanya terbukti melakukan aksi penganiayaan. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat pasal 170 KUHP tentang kasus penganiayaan secara bersama-sama.
"Mereka sudah kami tahan. Kasusnya masih kami dalami," katanya.
Sebelumnya, video pengeroyokan terhadap prajurit intel TNI yang diduga dilakukan oleh anggota rombongan penunggang moge viral di media sosial. Kabarnya, aksi premanisme itu terjadi di Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kota Bukittinggi.
Video rekaman warga yang menyaksikan tindakan itu ditonton lebih dari puluhan ribu kali dan dikomentari ribuan netizen. Dalam video terlihat seorang pria tersungkur dan dipukuli oleh sekelompok orang. Terlihat juga beberapa warga berupaya melerai aksi itu.
Kronologi yang beredar di berbagai media sosial, aksi itu terjadi Jumat, 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB. Korban merupakan Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam. Sementara terduga pengeroyokan merupakan rombongan pengendara motor Harley Davidson.
Dilansir dari akun Instagram TNIlovers, serta diposting juga oleh laman FB Kaba Bukittinggi, sekitar pukul 16.40 WIB Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jalan Dr Hamka.
Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi. Mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah rombongan berlalu, Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim 0304/Agam. Namun dari belakang, datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.
Karena kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut. Namun setelah berhenti, rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.
Seketika dengan kejadian tersebut, masyarakat ramai dan ada yang sempat merekam video kejadian tersebut dan melerai pemukulan terhadap 2 orang tersebut oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam. []