1998, Sri Mulyani Indrawati: Manusia Aset Terpenting

Belajar krisis 1998, SDM adalah aset tidak ternilai. Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah alokasi anggaran besar.
Sri Mulyani (Foto: Facebook Sri Mulyani).

Semarang - Belajar dari krisis 1998, Pemerintah menjadikan sumber daya manusia sebagai aset yang tidak ternilai. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah akan mengalokasikan anggaran pendidikan cukup besar di APBN.

Apalagi pendidikan juga menjadi agenda priode kedua Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) setelah terpilih kembali. Agenda pertama pada lima tahun pertama masa jabatan adalah pembangunan infrastruktur dan sudah bisa dirasakan dampaknya bagi masyarakat.

Sri Mulyani mengungkapkan pentingnya asset manusia bagi pembangunan beberapa bulan yang lalu. Dampak dari membangun sumber daya manusia (SDM) akan dirasakan untuk jangka panjang.

Wanita kelahiran Bandar Lampung itu mengatakan saat krisis 98, menghasilkan perubahan policy di mana anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN.

Tingginya alokasi anggaran itu akan menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai cita-cita kemerdaan, yakni membuat masyarakat adil dan makmur.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan usia termuda paling banyak. Bonus demografi ini harus dioptimalkan dengan baik, apalagi Indonesia pada 2045 diprediksi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengungkapkan bahwa gencarnya pemerintah membangun infrastruktur pun sudah menjadi kebutuhan dan tidak bisa ditunda. Infrastruktur yang dibangun pun menjadi jalan meningkatkan kualitas SDM di tanah air.

Bangsa Indonesia membutuhkan sistem pendidikan yang bersifat long life learning. Sistem pendidikan seperti itu yang menyelamatkan nasib bangsa ini ke depannya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Cara Minum Teh Agar Terhindar dari Penyakit Kanker
Cara minum teh bisa berujung masalah serius yaitu terkena penyakit kanker kerongkongan. Berikut cara minum teh yang aman.