192 Penerbangan Adisutjipto Pindah YIA Kulon Progo

Akhir bulan ini sebanyak 192 penerbangan di Adisutjipto Yogyakarta pindah ke Bandara YIA Kulon Progo.
Kondisi Bandara YIA Kulon Progo yang akhir Maret 2020 semua penerbangan di Adisutjipto pindah di bandara ini. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Persiapan pemindahan penerbangan dari Bandara International Adisutjipto ke Yogyakarta International Airport (YIA) sudah memasuki tahap akhir. Saat ini dilaksanakan verifikasi dari Direktorat Bandar Udara, kemudian dievaluasi terkait fasilitas utama. Setelah itu, baru akan keluar izin untuk penerbangan international.

Penanggung Jawab Sementara General Manager Bandara YIA Agus Pandu Purnama mengatakan, pada 29 Maret 2020 seluruh penerbangan di Adisutjipto dipindahkan ke YIA. Pada Sabtu 28 Maret 2020 malam, pesawat Remain Over Night (RON) atau yang bermalam sudah mendarat di YIA. Kemudian terbang pada keesokan harinya dengan rute yang sudah ditentukan.

Total ada 192 pergerakan yang akan pindah, baik rute internasional maupun domestik. Penerbangan internasional ini yaitu dari dan menuju Malaysia dan Singapura. "Masih seperti yang ada di Bandara Adisutjipto," ungkap Agus Pandu di Kulon Progo pada Kamis 19 Maret 2020.

Dalam pemindahan nanti tidak akan ada upacara seremonial. Hal ini sebagai tindak lanjut dari edaran terkait pencegahan virus Corona atau Covid-19.

Dia mengatakan terkait pencegahan virus Corona di Bandara YIA, pihaknya sudah menyiapkan thermal scanner dan thermo gun infrared di terminal kedatangan maupun keberangkatan. "International maupun domestik tidak akan luput dari pemeriksaan pencegahan virus Corona," ujarnya.

PT Angkasa Pura I Yogyakarta, lanjut agus pandu, akan membantu Kantor Kesehatan Pelabuban (KKP) dalam pencegahan Corona. Sebanyak 15 alat thermo gun sudah diterima PT Angkasa Pura I Yogyakarta.

Masih seperti yang ada di Bandara Adisutjipto.

Dalam pemeriksaan penumpang dan karyawan yang memasuki Bandara YIA, akan diperiksa oleh personel dari Avsec dan karyawan lain. "Semuanya akan diperiksa," tutur Agus Pandu.

Sejak teridentifikasi virus Corona masuk ke Indonesia, Manajemen Bandara YIA segera bergerak melakukan langkah antisipasi seperti menyediakan hand sanitizer di area keberangkatan maupun kedatangan penumpang. 

Selain menerapkan hal di atas, juga dilakukan kegiatan penyemprotan disinfektan pada Minggu 15 Maret 2020 malam dengan sasaran seluruh area kedatangan dan keberangkatan penumpang

"Sekitar 20 orang personel dilibatkan dalam kegiatan ini, terutama yang ada di titik yang memungkinkan sering terjadi kontak langsung dengan pengguna jasa bandara," ucapnya.

Dia mengatakan upaya antisipasi penyebaran virus Corona di Bandara Internasional Yogyakarta juga telah dilakukan sebelumnya, yaitu dengan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang dengan memakai thermometer dan body thermal scanner. Pegawai yang sering melakukan kontak langsung dengan penumpang, kini juga diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Di sisi lain, juga dilakukan peningkatan standar kebersihan di area gerai, dan pemantauan kesehatan pegawai. "Kami secara rutin, berkoordinasi dengan KKP dan komunitas bandara terkait lainnya," kata dia

Sebelumnya, Project Manager Pembangunan Bandara YIA, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, Bandara YIA dilengkapi sejumlah ornamen khas yogyakarta. "Ini untuk menggambarkan kearifan lokal DIY," ujar Taochid. []

Baca Juga:

Berita terkait
Cegah Corona di YIA dan Tempat Lain di Kulon Progo
Bersih-bersih massal di Kulon Progo, Yogyakarta. Selain Bandara YIA juga dilakukan di tempat lain.
RSUD Kulon Progo Naik Kelas Bertaraf Internasional
RSUD Wates Kulon Progo, Yogyakarta, menelan anggaran sekitar Rp 259 miliar untuk naik kelas menjadi bertaraf internasional.
Deteksi Dini Bencana yang Canggih di YIA Kulon Progo
Bandara YIA Kulon Progo, Yogyakarta berada di kawasan rawan bencana. BMKG memasang sejumlah peralatan deteksi dini bencana serba canggih di sana.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi