Makassar - Sebanyak 18 penumpang pesawat di Kota Makassar, Sulsel, terpaksa harus berurusan dengan hukum. Mereka diamankan karena menggunakan dokumen rapid tes antigen palsu saat hendak berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Kamis 28 Januari 2021.
"Benar, petugas temukan 18 dokumen rapid tes antigen palsu di Bandara Sultan Hasanuddin. Penumpang tersebut sementara dilakukan pemeriksaan," kata Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Asep Widianto, Kamis 28 Januari 2021.
Yang mengeluarka rapit tes ini merupakan rumah sakit dan dokter yang sama.
Pengungkapan kasus ini bermula petugas KKP Bandara melakukan pengecekan surat atau dokumen bebas Covid-19.
Kemudian, saat mengecek surat rapid tes antigen dari salah satu penumpang tujuan Denpasar, dicurigai palsu karena stempel dari rumah sakit yang menerbitkan rapit tes antigen, tidak terdaftar nomor registernya.
"Jadi mereka rombongan. Penumpang ini tujuan Denpasar menggunakan pesawat Lion Air. Mereka berjumlah 16 orang," ucap Asep.
Selain rombongan penumpang tujuan Denpasar tersebut, ternyata petugas KKP Bandara juga menemukan penumpang lain tujuan Surabaya dan Banjarmasin, dengan menggunakan dokumen rapid tes antigen palsu.
Bahkan, dokumen bebas Covid-19 ini dikeluarkan oleh rumah sakit yang sama di Kota Makassar.
"Yang mengeluarka rapit tes ini merupakan rumah sakit dan dokter yang sama," jelas dia.
Atas perbuatannya, 18 penumpang dengan berbagai tujuan ini telah diamanka di Mako Polsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin untuk dimintai keterangannya, terkait dokumen rapid test antigen palsu. []
