175 Prajurit Denzipur Payakumbuh Terbang ke Kongo

Ratusan prajurit TNI dari Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 2/PS Payakumbuh, Sumbar, menjalankan misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo.
Pangdam 1/Bukit Barisan, Mayjen TNI Mohammad Sabrar Fadhillah melepas prajurit TNI dari Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 2/PS Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) untuk menjalani misi perdamaian di Kongo, (Foto: Tagar/dok. Penrem 032/Wirabraja)

Padang - Sedikitnya 175 prajurit TNI dari Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 2/PS Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) diterbangkan untuk menjalankan misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, Senin 20 Januari 2020.

Pasukan kita berbeda dengan pasukan dari negara lain. Pasukan kita yang bertugas di Kongo harus bisa mengambil hati masyarakat.

Pasukan Denzipur 2/PS Payakumbuh yang berangkat bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) Kontingen Garuda (Konga) XX-Q Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour la Stabilisation on Republique Democratique du Congo).

Pelepasan pasukan ini berlangsung di Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti, Kota Padang, dipimpin langsung Pangdam 1/Bukit Barisan, Mayjen TNI Mohammad Sabrar Fadhillah. Kegiatan itu juga dihadiri Kapolda Sumbar, Irjen Toni Harmanto dan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

"Satgas Kompi Zeni (Kizi) Kontingen Garuda (Konga) XX-Q Monusco bertugas di Kongo sebagai penjaga perdamaian selama satu tahun. Mereka bertugas membangun instalansi fasilititas yang diminta pemerintah Kongo melalui PBB," katanya.

Dia menekankan agar pasukan yang ditugaskan ke Kongo bisa mengambil hati masyarakat di daerah tersebut. Sehingga pulang dengan membawa harum nama Indonesia.

"Pasukan kita berbeda dengan pasukan dari negara lain. Pasukan kita yang bertugas di Kongo harus bisa mengambil hati masyarakat, sehingga pasukan dari Indonesia dapat diterima dan mudah berbaur dengan masyarakat Kongo," tuturnya.

Fadhilah juga berpesan agar pasukan yang diutus menjaga diri dari hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri hingga merusak keluarga yang ditinggalkan.

"Waspadai virus HIV dan pasukan setelah kembali tidak ada yang terkena penyakit aids. Ingat keluarga yang menunggu di rumah. Jangan sampai memalukan kesatuan dan keluarga," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengatakan pengiriman pasukan untuk perdamaian ini menjadi kebanggan bagi warga Sumbar.

"Tidak semua bisa berangkat, dan ini adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Sumbar, kesatuan, dan untuk keluarga," tuturnya. []

Berita terkait
Polisi Gagalkan Peredaran 254 Kg Ganja di Sumbar
Dua pelaku pengedar ganja lintas provinsi diringkus di Pasaman, Sumatera Barat. Polisi menyita ganja kering seberat 254 kilogram.
Polisi Kebut Kasus Dugaan Pelecehan Dosen di Padang
Mahasiswa korban dugaan kasus pelecehan seksual oknum dosen di Kota Padang, Sumatera Barat, telah diperiksa polisi.
Polairud Bantah Kejar Nelayan Tewas di Laut Pessel
Polairud Polres Pesisir Selatan, Sumbar, membantah mengejar nelayan hingga menyebabnya tewas di pinggir laut.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.