17.500 Perusahaan Terdaftar di KADIN untuk Vaksinasi Mandiri

Skema vaksinasi mandiri atau gotong-royong yang dilakukan oleh korporasi kepada karyawannya akan dimulai pada pertengahan atau akhir April 2021
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi massal untuk Wisata Zona Hijau di Sanur, Bali, 23 Maret 2021 (Foto: voaindonedia.com - REUTERS/Nyimas Laula)

Jakarta – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, memperkirakan skema vaksinasi mandiri atau gotong royong Covid-19 akan dimulai pada April 2021. Ghita Intan melaporkannya untuk voaindonesia.com.

“Kami menunggu dari pemerintah karena penyedianya ada di Bio Farma," katanya kepada VOA di Jakarta, 2 April 2021. "Pertengahan atau akhir April," kata Shinta menambahkan.

Lebuh lanjut Shinta mengatakan hingga saat ini sudah ada 17.500 perusahaan yang mendaftar ke KADIN Indonesia untuk ikut program vaksinasi Covid-19 mandiri yang akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Dari jumlah itu, menurut Shinta, terdapat 8,6 juta peserta yang terdiri dari karyawan sendiri dan ada juga yang menyertakan keluarganya.

1. Perusahaan yang Mendaftar Vaksinasi Mandiri

Adapun perusahaan yang ikut mendaftar dalam program vaksinasi Covid-19 gotong-royong ini cukup beragam, yakni manufaktur, properti, transportasi dan lain-lain. “Hampir semua ada, sampai UMKM ada. UMKM mungkin sekitar 20-30 persen,” kata Shinta.

para perempuanPara perempuan bereaksi saat menunggu dalam masa observasi setelah menerima vaksin Sinovac saat program vaksinasi massal Covid-19 di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 31 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Willy Kurniawan)

Shinta mengatakan KADIN Indonesia belum tahu berapa harga yang akan dipatok oleh pemerintah untuk vaksin yang akan digunakan vaksinasi gotong-royong karena pemerintah masih bernegosiasi dengan produsen vaksin, yaitu Sinopharm dan Moderna.

Setelah mendapat harga pasti dari pemerintah, paparnya, KADIN akan menawarkan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftar.

KADIN Indonesia, katanya, menjamin bahwa vaksinasi diberikan gratis kepada karyawan dan pengusaha tidak akan memotong gaji karyawan untuk biaya vaksinasi COVID-19.

Ditambahkannya, pihak swasta sudah siap untuk melakukan program vaksinasi gotong-royong tersebut dengan melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang ada di seluruh Indonesia. Karena itu, ia yakin bahwa vaksinasi gotong-royong ini tidak akan mengganggu program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah

“Jadi kalau kita lihat memang kan ini terpisah. Jenis vaksinnya beda, jadi mestinya sama sekali tidak mengganggu. Fasilitas kesehatannya juga beda. Kita pakai faskes swasta. Jadi, mestinya sama sekali tidak mengganggu,” katanyanya memaparkan.

Shinta menambah vaksinasi gotong-royong justru bisa membantu mempercepat program vaksinasi dan meringankan beban pemerintah karena pelaku usaha membiayai sendiri program itu.

Ia juga yakin setelah vaksinasi massal Covid-19 oleh pemerintah dan vaksinasi mandiri yang dilakukan oleh perusahaan selesai, roda perekonomian bisa kembali normal.

“Jadi antusiasme sangat besar dari pelaku usaha, karena kita melihat untuk memulihkan ekonomi persyaratannya harus pandeminya bisa dikontrol dan itu tidak cukup dengan protokol kesehatan saja. Harus ada program vaksinasi,” tuturnya.

2. Jenis Vaksin Gotong Royong

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, mengatakam program vaksinasi gotong-royong akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm dari China dan Moderna dari Amerika Serikat.

dirut bio farmaDirut PT Bio Farma, Honesti Basyir, dalam telekonferensi pers di Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021, mengatakan kandidat vaksin Covid-19 Sinovac akan segera di uji mutunya bersama BPOM (Foto: voaindonesia.com/VOA).

“Rencana kita akan memasukkan sekitar 15 juta dosis dari Sinopharm ini sampai dengan Q-2 2021 (kuartal kedua). Sekarang kita lagi negosiasi finalisasi dengan Sinopharm, dan juga lagi proses untuk mendapatkan EUA dari Badan POM,” Honesti menjelaskan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Biofarma, PT Kimia Farma dan PT Indofarma yang disiarkan di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, 29 Maret 2021.

Vaksin Moderna rencananya akan tersedia sebanyak 5,2 juta dosis dan diperkirakan masuk ke Tanah Air pada kuartal ketiga 2021.

Honesti mengatakan setidaknya ada 806 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang siap mendukung program vaksinasi dengan skema mandiri ini. Jumlah itu terdiri dari 65 fasyankes yang dimiliki oleh jaringan Bio Farma, 504 yang dimiliki oleh Kimia Farma dan 237 milik swasta lainnya.

seorang perempuanSeorang perempuan yang memakai masker dan pelindung wajah terlihat saat petugas kesehatan bersiap untuk menyuntiknya dengan vaksin Sinovac selama program vaksinasi massal Covid-19 di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 31 Maret 2021 (Foto: voaindonedia.com - REUTERS/Willy Kurniawa)

Dia memperkirakan program itu bisa melaksanakan 3-4 juta vaksinasi per bulan dengan asumsi satu vaksinator melakukan 75-100 vaksinasi per hari. “Kalau semuanya ini bisa kita optimalkan, ini juga sangat membantu dari potensi kecepatan vaksinasi,” ujar Honesti.

Dia menambahkan semua data vaksinasi Covid-19, baik dari program pemerintah maupun program vaksinasi gotong-royong, akan terintegrasi dalam satu data, yang akan dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan perusahaan BUMN lainnya, seperti Telkomsel.

Dengan demikian, ujarnya, seluruh proses vaksinasi, mulai dari vaksin, distribusi dan pelaksanaan, bisa lebih transparan. Hal ini membantu untuk memonitor efektivitas masing-masing program untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity (gi/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
4 Ribu Perusahaan Daftar ke Kadin Untuk Vaksinasi Mandiri
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menerima hampir 4.000 perusahaan yang mendaftar vaksinasi virus corona mandiri
Menko PMK: Vaksinasi Mandiri Covid-19 Dapat Pulihkan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy setuju diterapkan vaksinasi mandiri.