Sampang - Peristiwa kecelakaan transportasi laut yang menimpa kapal motor (KM) Santika Nusantara di perairan Pulau Masalembu, Sumenep pada Kamis 22 Agustus 2019, mengakibatkan 16 penumpang kapal yang merupakan warga asal Sampang ikut menjadi korban.
Di antaranya, Mashari, 24, Angga Priyanto, 24, Hasidin, 49, Ahmad, 41, Sayati 30, Ahmad Badri 13, Damanhuri, 28, Tiya, 17, Sariti, 30, Rafia, 21, Mistiya 28, Samsuddin 33, Zainab, 25, Syaiful Anwar, 18, Hunsnul Hotimah 1 tahun, dan terakhir Asril Rafia Alfarizi yang baru berusia 5 bulan.
Setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Masalembu, 13 korban selamat dievakuasi ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep, dan di berangkatkan ke Posko Induk di Tanjung Perak, Surabaya pada Minggu 25 Agustus 2019. Sementara, tiga korban lainnya dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd. Rahman Riadi menyampaikan, pemicu kebakaran belum diketahui. Hingga saat ini masih dalam proses penyidikan.
Evakuasi korban menurutnya ditangani langsung Basarnas Balikpapan. Mengingat, jarak kecelakaan laut itu lebih dekat dengan wilayah tugas Basarnas Balikpapan.
Korban selamat dievakuasi mengunakan kapal KM Spil Citra, KM Dharma Ferry, dan kapal-kapal nelayan yang sering melintas di Pulau tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD Sampang Anang Djoenaidi mengaku belum mendapat informasi terkait dengan warga Kota Bahari yang menjadi korban KM Santika Nusantara yang terbakar di Pulau tersebut.
"Hingga saat ini belum ada koordinasi dari BPBD Sumenep. Biasanya, kalau ditangani Basarnas koordinasinya itu ke Dinas Sosial (Dinsos)," ujarnya
Baca juga:
- Pura-Pura Mati, Polres Sampang Periksa Warga Pontianak
- Kronologi Korupsi Pejabat Pendidikan di Sampang
- Dua Pejabat Disdik Sampang Tersangka Korupsi