16 Kampus Hadiri LKTM Kemaritiman di Unhas

LKTM Kemaritiman merupakan ajang ilmiah yang telah digelar sejak 2012, pada 2015 menjadi tingkat nasional.
Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) dan Festival Inovasi Teknologi Kemaritiman Tingkat Nasional 2018. (Foto : Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 3/11/2018) - Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin mengadakan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) dan Festival Inovasi Teknologi Kemaritiman Tingkat Nasional 2018 dengan tema “Inovasi IPTEKS Kemaritiman di Era Revolusi Industri 4.0.”

LKTM dan festival kemaritiman ini berlangsung di lantai dasar perpustakaan Unhas, Jumat-Ahad (2-4/11/2018).

Kegiatan ini diikuti 44 tim mahasiswa yang terdiri dari 26 tim di bidang Teknologi Kemaritiman, 8 tim di bidang Sosial Ekonomi dan Kebijakan, dan 10 tim bidang Festival Inovasi. Para peserta lomba LKTM berasal dari 16 perguruan tinggi, yakni:

1. Universitas Padang,
2. Universitas Presiden,
3. Universitas Airlangga (Unair),
4. Universitas Bosowa,
5. Universitas Pendidikan Ganesa,
6. Universitas Muslim Indonesia (UMI),
7. Universitas Negeri Makassar (UNM),
8. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),
9. Universitas Mulawarman (Unmul),
10. Universitas Padjadjaran (Unpad),
11. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS),
12. Universitas Nusa Cendana Bali,
13. Universitas Gadjah Mada (UGM),
14. Universitas Brawijaya (UB),
15. Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta,
16. Universitas Hasanuddin.

LKTM Kemaritiman merupakan ajang ilmiah yang telah digelar sejak tahun 2012, namun pada saat itu baru pada tingkat regional. Kegiatan ini menjadi ajang tingkat nasional pada 2015.

LKTM Kemaritiman 2018 kali ini dirangkaikan dengan festival inovasi teknologi kemaritiman yang ditandai dengan pameran poster hasil karya dan produk para peserta mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. dr. Andi Arsunan, M.Kes mengatakan event ilmiah tahunan yang digagas dan diselenggarakan Unhas tersebut akan dijadikan agenda nasional oleh Kemenristekdikti. Kebijakan itu, menurut Prof Arsunan, merupakan kebanggaan, sebab Unhas menjadi pionir dalam pelaksanaan lomba karya ilmiah di bidang kemaritiman.

Kegiatan lomba karya ilmiah semacam ini penting karena menjadi ajang melatih kemampuan hard skill dan soft skill. Dia berharap, para peserta lomba dapat mengikuti kompetisi tersebut dengan baik.

“Mari kita berkompetisi dengan sehat. Juara memang penting, dapat medali itu bagus, tapi jauh lebih penting ukhuwah dan silaturrahmi di antara sesama mahasiswa Indonesia,” kata Wakil Rektor III dalam sambutannya.

Sebelum lomba karya tulis ilmiah ini dimulai, kegiatan tersebut diisi dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Prof Jamaluddin Jompa, Ph.D yang bertema “Isu-Isu Strategis Kemaritiman: Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim.”

Dalam paparannya, Prof Jamaluddin Jompa mengungkapkan 7 potensi utama kemaritiman Indonesia, yaitu Indonesia menjadi pusat keanekaragaman hayati laut di bumi, negara kepulauan dan maritim terbesar, potensi perikanan berlimpah, penduduk terbesar keempat (60 persen di wilayah pesisir atau 50 km dari pantai), posisi geografis dan geoekonomi paling strategis di dunia, potensi energi dan sumber daya mineral yang luar biasa, serta kekayaan alam dan jasa lingkungan yang sangat besar.

Potensi maritim yang dimiliki bangsa ini, kata Prof Jamaluddin, tidak akan berarti apa-apa bila kualitas sumber daya manusia dan kemampuan teknologi kita rendah. Karena itulah, dia mengajak seluruh peserta LKTM Kemaritiman tersebut mengisi kelemahan Indonesia di bidang sains dan teknologi kemartiman.

“Jadilah kalian generasi-generasi yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang sains dan teknologi kemaritiman. Sehingga, kedepan, sumber daya alam kelautan kita bisa diolah dengan baik, dan bisa ekspor ke luar negeri. Jangan lagi mengekspor barang mentah,“ katanya.

Prof Jamaluddin juga mengajak peserta LKTM mengembangkan kemampuan entrepreneurship. Jiwa entrpreneurship, menurut Prof Jamaluddin, penting dikembangkan oleh mahasiswa. Sebab, kemampuan kewirausahaan berperan penting dalam pembangunan bangsa.

“Kalian tidak harus berpikir menjadi pegawai negeri, tetapi menjadi entrepreneur, pebisnis. Karena bagi yang Islam, bahwa nabi pun adalah entrepreneur. Jadi bekerja sebagai bisnismen itu mulia. Sampaikan kepada orang tua, kedepan generasi muda itu bukan untuk menjadi pegawai negeri lagi tapi entrepreneur, “ ungkapnya di depan puluhan peserta LKTM dan Festival Inovasi Teknologi Kemaritiman.

Di akhir presentasinya, Prof Jamaluddin mengutip kata-kata sastrawan Indonesia Promoedya Ananta Toer di buku Bumi Manusia untuk memotivasi mahasiswa.

Usai kuliah umum tersebut, acara dilanjutkan dengan kegiatan lomba dimana seluruh peserta yang terbagi dalam tim akan mempresentasikan karya dan produknya di hadapan tim juri. Para tim juri tersebut di antaranya adalah dosen atau ahli dari ITS, IPB, dan Unhas sendiri. []“Kodrat umat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu dan pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa-bangsa akan tumbang tanpa itu. Melawan pada yang berilmu dan pengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan,” ucap Prof Jamaluddin di akhir sesinya.

Usai kuliah umum tersebut, acara dilanjutkan dengan kegiatan lomba dimana seluruh peserta yang terbagi dalam tim akan mempresentasikan karya dan produknya di hadapan tim juri. Para tim juri tersebut di antaranya adalah dosen atau ahli dari ITS, IPB, dan Unhas sendiri. []

Berita terkait