15 Kelompok Usaha Kota Yogyakarta Contoh Kebangkitan Ekonomi

Tetap ada asa di tengah pagebluk. Sebanyak 15 kelompok usaha di Kota Yogyakarta ini menjadi contoh kebangkitan ekonomi.
Dua orang wanita dari pengurus Kelompok Usaha Bersama (Kube) menata produk-produk usaha mereka dalam sebuah pameran IKM di Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Di tengah kelesuan ekomoni karena adanya pandemi, ternyata masih ada asa bagi para pelaku usaha untuk bangkit. Seperti yang dialami belasan kelompok usaha bersama (Kube) di Kota Yogyakarta ini yang bahkan mampu menjadi percontohan kebangkitan ekonomi di tengah pagebluk.

"Ada sekitar 15 Kube di Kota Yogyakarta yang dijadikan percontohan untuk bangkit di tengah pandemi," tutur Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta Sisruwadi, Sabtu, 7 November 2020.

Baca Juga:

Menurut dia, selama ini Kube juga menjadi salah satu pilar pengentasan kemiskinan karena minimal salah satu anggotanya berasal dari Keluarga Sasaran Perlindungan Jaminan Sosial (KSJPS). Adapun program bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) untuk kebangkitan Kube merupakan komitmen meningkatkan kesejahteraan yang semakin kuat.

"Selain melalui bantuan dari pemerintah, masyarakat pun harus punya etos kerja tinggi dan mau berusaha. Sehingga bisa saling melengkapi," papar Sisruwadi di Kompleks Balai Kotadi.

Ada sekitar 15 Kube di Kota Yogyakarta yang dijadikan percontohan untuk bangkit di tengah pandemi.

Kelima belas Kube yang dijadikan percontohan tersebut diberikan bantuan dana sebesar Rp 15 juta tiap kelompok. Bantuan yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta tersebut dijadikan sebagai tambahan modal dalam mengembangkan produk usaha mereka masing-masing. Sehingga meski tengah mengalami pandemi namun unit usaha Kube bisa terus berjalan.

Sisruwadi pun berharap, antar anggota Kube bisa saling bekerja sama. Kualitas produk yang dipasarkan juga harus terjaga kualitasnya mulai dari proses produksi yang higienis, bahan yang sehat dan rasa yang diterima konsumen. "Membuat kelompok itu mudah, namun mempertahankannya itu yang sulit. Ini tantangan karena anggota Kube berasal dari tingkat ekonomi yang beragam," kata dia.

Baca Juga:

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat menambahkan, terpilihnya 15 Kube tersebut melalui seleksi yang ketat. Pihaknya sempat menyeleksi 21 Kube dari 348 Kube yang ada di Kota Pelajar ini. Sedangkan para Kurator yang melakukan penilaian berasal dari kalangan ahli, sehingga kualitas terhadap produk hasil usahanya sudah sesuai standar.

Unit usaha yang dikembangkan Kube, lanjut Agus, adalah produk olahan kuliner. Usaha itu dinilai lebih mudah untuk meningkatkan kesejahteraan karena mendukung sektor pariwisata. "Pemasarannya pun tidak tradisional lagi, tetapi sudah ada kanal media sosial melalui Instagram yakni kubelanja.id. Nanti juga diperluas lagi dan masuk program Gandeng Gendong kuliner. Kami juga sudah membentuk tim 15 untuk melakukan pendampingan," sambungnya.

Lebih lanjut Agus mengakui, dari 10-12 anggota Kube salah satunya harus berasal dari KSJPS. "Dengan demikian, tolok ukur keberhasilan pendampingan Kube jika mampu mengentaskannya menjadi keluarga sejahtera," tutur dia. []

Berita terkait
Bank Indonesia Sebut Perekonomian Yogyakarta Mulai Pulih
Bank Indonesia menyebut perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini parameternya.
Sri Mulyani: Ekonomi Nasional Mulai Bergerak ke Zona Positif
Menkeu Sri Mulyani menyatakan, masa terburuk akibat Covid-19 sudah berhasil dilewati, aktivitas ekonomi nasional mulai bergerak ke zona positif.
Gus Menteri: Petani Garda Terkuat dalam Konstalasi Ekonomi
Mendes PDTT mengatakan, petani adalah garda terkuat dalam perekonomian Indonesia. Pasalnya, semua sektor minus kecuali pertanian.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban