Aceh Tamiang - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh bersama tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten menutup sementara aktivitas pelayanan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten setempat. Setelah 14 orang tenaga kesehatan yang bertugas di ruangan itu dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil uji swab.
(PCR) yang di keluarkan pihak Balitbangkes Aceh.Kepala bagian hubungan masyarakat sekretariat daerah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliana Devita mengatakan, 14 orang tenaga kesehatan yang bertugas di ruang IGD pada RSUD dinyatakan positif Covid-19 itu berdasarkan laporan hasil uji swab polymerase chain reaction (PCR) yang di keluarkan pihak Balitbangkes Aceh.
"Jadi 14 orang yang sudah pasti positif. Dan laporan hasil uji swab yang di kirim Balitbangkes Aceh, menyebutkan mereka semua positif Covid-19. 8 orang hasil swabnya kami terima kemarin, Rabu, 29 Juli 2020. Sedangkan 6 orang lainnya tadi," kata Devi kepada Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.
Ia merincikan, dari 14 tenaga kesehatan yang bertugas di ruang IGD RSUD Aceh Tamiang, 11 orang merupakan dokter, 2 orang lainnya merupakan perawat, sedangkan satu orang lagi merupakan masyarakat sipil yang masih keluarga dokter. "Untuk jenis kelamin mereka, 4 orang berjenis kelamin laki-laki, dan selebihnya berjenis kelamin perempuan," katanya.
Di singgung apakah ke 14 orang tenaga kesehatan yang bertugas di ruang IGD tersebut akan dilakukan karantina seperti halnya beberapa warga Kecamatan Kejuruan Muda, Devi menjelaskan jika mereka nantinya hanya menjalankan isolasi mandiri.
Jadi 14 orang yang sudah pasti positif. Dan laporan hasil uji swab yang di kirim Balitbangkes Aceh.
"Tidak di karantina, mereka hanya melakukan isolasi mandiri saja, sebab kasus mereka ini adalah orang tanpa gejala (OTG). Walaupun begitu, tim gugus akan selalu memonitor perkembangan mereka," ujarnya
Selanjutnya, penutupan aktivitas sementara pelayanan IGD di RSUD Aceh Tamiang itu, kata Devi setelah Bupati melakukan rapat koordinasi bersama Gugus Tugas Aceh Tamiang.
"Dan hasilnya, pemerintah daerah memutuskan untuk melakukan sterilisasi, baik terhadap petugas medis yang bertugas, kemudian melakukan pembersihan alat-alat kesehatan yang ada di ruangan IGD. Maka ruang IGD di tutup sementara waktu," katanya.
Meski demikian, pihak RSUD Aceh Tamiang tetap membuka dan memberikan pelayanan gawat darurat terhadap masyarakat, dengan mendirikan tenda Posko Darurat di depan halaman ruangan Poli RSUD Aceh Tamiang.
"Jadi pelayanan tetap jalan, hanya saja tempatnya yang menggunakan tenda darurat. Pelayanan itu nantinya akan melibatkan para dokter dan tenaga medis dari Puskesmas yang ada di Tamiang. Sementara untuk pelayanan Poli dan rawat jalan masih tetap dibuka seperti biasa," kata Devi.
Lebih lanjut, Devi mengatakan terhadap masyarakat Aceh Tamiang yang sangat mendesak dan membutuhkan perawatan darurat, pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga telah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Pertamina untuk membuka dan memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
"Seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, pemerintah daerah juga telah menyampaikan agar lebih di maksimalkan lagi, sembari menunggu keadaan di RSUD seteril," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan bertambahnya jumlah kasus warga Aceh Tamiang yang terkonfirmasi positif sebanyak 14 orang ini. Total keseluruhan yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab PCR menjadi 27 kasus. berhasil sembuh sebanyak 8 orang. Dan 19 orang lagi saat ini masih terkonfirmasi positif Covid-19.[]