14 Fakta Tentang Uang yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

Ada sejumlah fakta yang dapat membawamu menuju kemakmuran, sementara yang lain dapat membawa bencana keuangan
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Beberapa orang berhasil membeli rumah dan membuka bisnis sendiri saat berumur 30 tahun. Orang lain, di umur yang sama, masih berusaha mencari cara mendapatkan uang yang cukup. Ada sejumlah fakta yang dapat membawamu menuju kemakmuran, sementara yang lain dapat membawa bencana keuangan.

"Hal terbaik adalah ketika kita memiliki opsi. Ketika Anda menciptakan rencana (keuangan) yang baik di usia 30 tahunan dan mewujudkan rencana itu, maka kita akan memiliki banyak opsi saat mencapai usia 40-an," kata analis keuangan dan pendiri Spectrum Management Leslie Thompson seperti dikutip dari CNBC.

Nah, berikut ini sejumlah fakta mengenai uang yang harus kamu tahu sebelum terlambat.


1. Perawatan anak itu mahal

Ada stereotip yang sangat rumit yang mengatakan kita harus punya anak saat berumur 20, 25, atau 30 tahun. Tapi jika dibicarakan dengan serius, membesarkan anak itu cukup mahal. Oleh karena itu, jauh lebih baik jika kamu punya anak saat sudah benar-benar siap, termasuk dari segi keuangan. Jadi, tak perlu terburu-buru, dan siapkan rencana keuangan bersama pasanganmu sebelum keluarga kecilmu menjadi lebih besar. Dengan begini, kamu akan menikmati momen-momen yang indah, alih-alih memikirkan uang setiap saat.


2. Meminta naik jabatan bukanlah hal memalukan

Kalau kamu sudah bekerja di posisi yang sama selama lebih dari 3 tahun, ini waktumu untuk menaiki tangga karier. Meminta promosi adalah langkah yang tepat untuk memperbaiki keuanganmu. Oleh karenanya, kamu tidak perlu malu untuk meminta promosi jabatan dan kenaikan gaji. Selain itu, jangan takut menerima tanggung jawab yang lebih besar dan bertambahnya beban kerja. Kalau kamu menolak tawaran promosi jabatan berkali-kali, sebaiknya kamu mulai berpikir untuk mencari karier lain atau meningkatkan keterampilan profesionalmu.


3. Menyewa rumah lebih menguntungkan daripada membeli

Banyak dari kita berpikir bahwa berinvestasi dalam bentuk properti adalah keputusan yang hebat. Tapi properti menjadi makin murah saat kamu harus membayar hipotek yang lebih besar. Jadi, apakah ini benar-benar menguntungkan?

Mari kita buat ilustrasinya. Mari anggap ada sebuah rumah seharga Rp 1 miliar. Harga sewanya sekitar Rp 5,5 juta per bulan, sehingga sewa tahunannya Rp 66 juta.

Mari kurangi Rp 66 juta ini dari biaya keseluruhan rumah. Lalu kita taruh sisanya ke rekening tabungan dengan bunga 7%. Dengan demikian, pendapatan tahunan kita akan menjadi Rp 67,5 juta, yang mana sudah lebih dari cukup untuk membayar sewa setahun lagi.

Kalau kamu menginvestasikan uangmu dengan lebih bijak, misalnya dalam bentuk reksadana, tabunganmu bisa sampai Rp 97,6 juta di akhir tahun. Jadi, keuntungan yang kamu dapat jauh lebih besar.

Selain itu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya pemeliharaan, pajak, dan furnitur. Sehingga, sebelum memutuskan akan menyewa atau membeli suatu properti, hitunglah semua biayanya dan pilihlah opsi yang lebih menguntungkan.


4. Berinvestasilah untuk kesehatan dan pendidikan

Meraih sukses sangatlah sulit jika kamu tidak sehat. Jadi, menjaga dirimu sendiri, cuti liburan setidaknya setahun sekali, tidur nyenyak, dan makan makanan sehat sangatlah penting. Pendidikan yang baik pun pada akhirnya akan membuka banyak pintu bagimu dan menghapus batasan yang ada.


5. Jangan berinvestasi dalam hal yang tidak kamu pahami

Meski ingin kaya dalam waktu singkat, kamu tetap harus selalu dingin dan tenang dalam hal mengatur keuangan. Jika kamu mengikuti emosi dan berinvestasi dalam hal-hal yang meragukan, kamu bisa kehilangan banyak, atau bahkan, semua uangmu. Berkonsultasilah dengan para ahli terlebih dahulu untuk mendapatkan penilaian yang masuk akal atas suatu hal dan menakar peluang suksesnya.


6. Jangan meminjam untuk membayar utang lama

Ada konsep yang sering orang lakukan, yaitu membuka pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama, atau membayar utang kepada seseorang dengan meminjam dari orang lain. Ini sama saja dengan gali lubang, tutup lubang. Akan jauh lebih baik jika kamu tidak berutang sama sekali. Tapi jika sekarang kamu punya pinjaman yang belum lunas, sebaiknya tahan dirimu untuk membeli barang yang tidak perlu dan hemat uangmu untuk membayar pinjaman tersebut tanpa meminjam lebih banyak.


7. Tetap terhubung dengan teman dan temui orang baru

Orang bilang, “Seorang teman di pengadilan jauh lebih baik daripada satu sen di dompet,” dan menurut kami, ini benar sekali. Terkadang, koneksi jauh lebih penting daripada uang. Mungkin kamu pernah menghadapi masalah yang membuktikan kata bijak ini.


8. Lebih efisien membeli sepatu dan pakaian berkualitas tinggi

Pakaian berkualitas tinggi akan lebih awet daripada pakaian murah. Jadi, akan lebih efektif jika kamu menghabiskan uang untuk barang-barang yang tahan lama ini. Dan jika kamu membelinya pada masa diskon, keuntungan yang kamu dapat dua kali lebih efektif. Kamu bisa membuat daftar barang yang diperlukan dan membelinya saat sedang diskon. Jadi, kamu bisa menghemat uang untuk bertamasya di masa liburan mendatang.


9. Hindari pembelian impulsif

Meski menimbulkan rasa puas di hatimu, pembelian impulsif itu sifatnya jahat. Kalau tabunganmu terbatas, kebiasaan ini akan membuatmu lebih cepat menghabiskannya. Pembelian impulsif hanyalah kebutuhan untuk memenuhi rasa puas. Kamu bisa menemukan rasa bahagia dan kepuasan ini dalam hal lain alih-alih membeli “gaun diskon seharga Rp100 ribu” lainnya.


10. Mulai berhemat untuk masa tua

Kalau sekarang umurmu 20-an, dalam sekejap, kamu akan berumur 30 tahun. Waktu cepat berlalu dan tidak pandang bulu. Di satu titik, kamu merasa masih muda, tapi kemudian, kamu tiba-tiba sudah harus menjemput cucu-cucumu dari taman kanak-kanak. Dengan menabung setidaknya Rp200.000 hingga Rp500.000 per bulan, kamu akan punya jumlah yang lumayan di rekening ketika sudah tua, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih mantap.


11. Makan dan masak di rumah

Banyak dari kita lebih suka makan di kafe dan restoran. Mungkin kita terlalu malas memasak di rumah atau mengira makan di luar tidak terlalu mahal. Kamu bisa ke pasar dan hitung berapa uang yang kamu keluarkan untuk makan. Pasti kamu akan sadar bahwa memasak di rumah jauh lebih hemat.


12. Masukkan sebagian gajimu ke rekening tabungan untuk dana darurat

Hidup sangat sulit ditebak. Banyak hal yang dapat menguras uangmu dapat terjadi kapan saja. Jadi, dari mana kamu bisa membayarnya? Kalau kamu menabung setiap bulan dan memasukkannya ke rekening tabungan, kamu takkan panik saat dipertemukan dengan masalah berat karena kamu selalu punya dana darurat.


13. Dalam hal pengeluaran, kamu harus punya pola pikir yang sama dengan pasanganmu

Kamu dan pasangan harus selalu punya visi yang sama, termasuk dalam persoalan keuangan. Kalau kamu mencoba menabung, sementara pasanganmu terus menghambur-hamburkan uang, kamu takkan pernah kaya. Bicaralah dengan pasanganmu dan buat strategi bersama soal pengeluaran. Tetapkan target keuangan dan raih bersama. Agar motivasi kalian selalu ada, kalian bisa mencoba menabung uang untuk liburan.


14. Temukan sumber penghasilan pasif

Punya pekerjaan yang menghasilkan banyak uang untukmu memang baik. Tapi di dunia kita yang tidak stabil ini, akan jauh lebih baik jika kamu punya sumber pendapatan lain. Oleh karena itu, kamu bisa mulai belajar soal investasi untuk mencari sumber penghasilan pasif. []

(Sri Wahyuni Sitorus)



Baca Juga



Berita terkait
Mahasiswa Harus Tau, Ini 2 Solusi Keuangan dalam Kondisi Krisis
Berikut adalah solusi untuk mahasiswa dalam kondisi krisis keuangan. Simak penjelasannya.
Fungsi Kwitansi dalam Transaksi Keuangan
Kwitansi berisi pernyataan bahwa para pembeli atau penyewa telah menyerahkan sejumlah uang kepada penjual.
Cara Menerapkan Financial Mindfulness agar Keuangan Lancar
Berbelanja memanglah suatu hal yang menyenangkan, terlebih ketika kamu memiliki hobi dalam berbelanja.
0
Kesalahan dalam Berinvestasi, Pengin Untung Malah Rugi
Berinvestasi, aktivitas yang dapat memberikan hasil positif dalam jangka panjag, tapi ada beberapa kesalahan umum yang dapat menyebabkan kerugian.