12 Menteri India Undurkan Diri Karena Krisis Penanganan Covid-19

Perdana Menteri India, Narendra Modi, merombak kabinetnya secara besar-besaran dengan mengganti 12 menteri yang mundur
Perdana Menteri India, Narendra Modi (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Perdana Menteri India, Narendra Modi, merombak kabinetnya secara besar-besaran dengan mengganti 12 menteri, termasuk Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan. Perombakan dibuat atas respons krisis Covid-19.

Dua belas anggota Dewan Menteri India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, termasuk enam anggota senior Kabinet, mengundurkan diri pada Rabu, 7 Juli 2021, dalam perombakan besar-besaran pertama dari masa jabatan kedua pemerintah.

Di antara mereka yang diminta untuk mundur adalah Menteri Kesehatan Harsh Vardhan, atas alasan kurang baiknya penanganan bencana krisis virus corona.

vaksin palsu di indiaSeorang perawat di India menunjukkan vaksin palsu bernama Covidshield (Foto: dw.com/id)

Lalu, Menteri Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad, yang dikenal sebagai ujung tombak pertikaian pemerintah dengan perusahaan teknologi besar seperti Twitter dan WhatsApp.

Serta Menteri Informasi dan Penyiaran Prakash Javadekar, yang bertanggung jawab atas manajemen media pemerintah. Pengunduran dirinya terjadi beberapa minggu setelah Modi menghadapi rentetan laporan buruk dari pers, sebagian besar di media asing. Javadekar juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan India.

Anggota kabinet lainnya yang juga diminta mundur adalah, Menteri Pendidikan Ramesh Pokhriyal Nishank serta Menteri Buruh dan Ketenagakerjaan Santosh Gangwar.

Perombakan membuat kabinet pemerintah India lebih besar. Kemudian pada hari itu juga, Modi melantik 43 menteri baru. Setidaknya ada enam anggota junior yang dipromosikan. Dewan menteri itu juga diperbesar dari 52 menjadi 77 anggota, yang berarti jumlahnya hanya kurang tiga di bawah batas konstitusional.

Menteri Dalam Negeri Amit Shah, orang nomor dua di pemerintahan Modi, juga ditugaskan di Kementerian Kerjasama yang baru dibentuk. Tujuan dibentuknya departemen baru ini masih kurang jelas, bahkan untuk warga India sendiri.

Warga Indiamakamkan jenazah pasien Covid-19Warga India terlihat memakamkan jenazah pasien Covid-19 dalam lubang dangkal di bantaran sungai Ganga, 17 Juni 2021 (Foto: dw.com/id)

Pengunduran diri para menteri pada Rabu, 7 Juli 2021, dan penambahan menteri baru menandakan perubahan pertama pada Kabinet Modi menjelang pemilihan negara bagian yang penting awal tahun depan.

Perombakan besar terjadi saat India berusaha mempercepat program vaksinasinya, sambil bersiap untuk kemungkinan gelombang infeksi berikutnya.

India telah mencatat lebih dari 400.000 kematian akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai, angka kematian tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Brasil [pkp/as (AFP, AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Kehidupan Pasca Ledakan Covid-19 di India Perlahan Normal
Setelah ledakan pandemi Covid-19 dan waktu berkabung massal dilewati, warga sekarang kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari
Jerman Hapus Larangan Perjalanan dari Inggris dan India
Badan kesehatan Jerman pada Senin, 5 Juli 2021, mengatakan pihaknya mencabut larangan bagi kebanyakan pelaku perjalanan dari Inggris, India
India Kebanjiran Obat dan Vaksin Covid-19 Palsu
India sebagai negara padat penduduk di Asia Selatan mencatat lonjakan angka vaksin palsu yang beredar di masyarakat
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina