115 Calon Bertarung Rebut Kades di Tapanuli Selatan

Sebanyak 115 calon bertarung untuk memperebutkan kepala desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Bupati Padang Lawas, H Ali Sutan Harahap turut memantau pelaksanaan Pilkades di wilayahnya, Rabu 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Istimewa).

Tapanuli Selatan - Sebanyak 115 calon bertarung untuk memperebutkan kepala desa di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Calon sebanyak itu berada di 38 desa, dan 10 kecamatan, yang akan menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak pada Selasa 19 November 2019.

Kabid Pemberdayaan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapanuli Selatan, Ricky H Siregar menyebutkan hal itu, dikutip dari Antara.

"Terdapat 115 calon kepala desa yang akan bersaing pada pilkades itu nantinya," kata dia di Sipirok.

Untuk pelaksanaan pilkades sendiri, menurut dia, sejauh ini logistik sudah didistribusikan ke 38 desa tersebut. "Seluruh logistik telah terdistribusi ke seluruh kecamatan," katanya.

Logistik berupa kotak suara, kertas suara, kertas penghitungan suara, alat coblos, dan lembar rekapitulasi penghitungan suara.

Logistik diserahkan pihaknya kepada camat didampingi kapolsek setempat beserta petugas keamanan tempat pemungutan suara di masing-masing kecamatan yang menyelenggarakan pilkades.

Dikatakan, logistik yang telah didistribusikan diamankan di kantor desa dan dijaga seluruh anggota pengamanan TPS di 38 desa.

Pihaknya berharap penyelenggaraan pilkades berjalan aman dan sukses. "Kita minta dukungan semua pihak agar pelaksanaan pilkades serentak tahun 2019 berjalan aman, lancar, jujur dan adil serta kondusif," katanya.[]

Berita terkait
Pilkades Urung, Warga Jeneponto Segel Kantor Desa
Warga menyegel Kantor Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sul-Sel gara-gara bupati tidak kunjung menggelar pilkades.
Surat Suara Dicuri, Pilkades di Paluta Ditunda
11 orang diamankan atas dugaan pencurian surat suara Pilkades di Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara.
Cekcok Pilkades, Satu Marga Saling Bunuh di Samosir
Sundung Rumapea, warga Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tewas dibunuh akibat cekcok soal pilkades.