Jakarta - Sebanyak 11 warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara, meninggal dunia akibat tanah longsor pada Senin, 28 September 2020 dini hari. Tiga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Data BNPB per pukul 11.35 WIB mencatat warga meninggal dunia di dua kecamatan, yakni Kecamatan Tarakan Utara dan Tarakan Tengah.
Jumlah korban meninggal dunia sebanyak tujuh orang dan luka-luka tiga di Kecamatan Tarakan Utara, sedangkan korban meninggal dunia empat orang di Tarakan Tengah.
Wilayah terdampak berada di Kelurahan Juanta Permai, Tarakan Utara dan dua kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juanta Kerikil dan Selumit Pantai.
Kejadian ini salah satunya dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu, 27 September 2020 di wilayah Tarakan. Selain korban jiwa, bencana ini berdampak pada 19 unit rumah warga.
Pencegahan dan kesiapsiagaan di tingkat keluarga dan komunitas menjadi elemen untuk tetap selamat
"BNPB terus memantau perkembanganan penanganan darurat oleh BPBD Kota Tarakan dan BPBD Provinsi Kalimantan Utara. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga dan kaji cepat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait," demikian siaran pers dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
Dikatakan, BPBD Kalimantan Utara turut serta berkoordinasi dengan BPBD Kota Tarakan terkait penyaluran bantuan kepada korban terdampak.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kota Tarakan, kondisi cuaca terakhir pada Senin, 28 September 2020 pukul 11.00 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di lokasi bencana.
"Selama masa pancaroba dan menjelang musim hujan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pencegahan dan kesiapsiagaan di tingkat keluarga dan komunitas menjadi elemen untuk tetap selamat di tengah ancaman bahaya hidrometeorologi," kata Raditya. []