Jakarta - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menutup sementara kantor pusatnya yang berada di Menara 165, Jakarta Selatan. Kebijakan diambil lantaran 11 personil di kantor pusat ACT dan satu anggota keluarga personil dinyatakan positif terpapar Covid-19 setelah melakukan swab test.
"Setelah 11 personil ACT dan satu anggota keluarga dinyatakan terpapar Covid-19, kami berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Maka, ACT mengambil kebijakan untuk menutup sementara aktivitas kantor pusat ACT," ujar Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar dalam keterangan resmi yang diterima Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.
Penanganan sesuai protokol Covid-19 kata dia sudah dilakukan terhadap 11 personel termasuk satu anggota keluarganya. Para personil tersebut langsung ditangani oleh tim dokter khusus untuk diberikan penanganan medis intensif dan dukungan nutrisi optimal dalam proses isolasi mandiri sesuai protokol yang ada.
"Alhamdulillah, perkembangan kesehatan mereka semakin baik hingga hari ini," ucapnya.
Penutupan kantor pusat dimulai sejak Jumat, 31 Juli hingga Minggu, 2 Agustus 2020 dan akan beraktivitas kembali pada Senin, 3 Agustus. ACT kata dia berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, baik di bidang kemanusiaan maupun dalam penyelenggaraan Iduladha melalui dukungan 43 kantor cabang ACT dan optimalisasi layanan online.
“Dengan segala kerendahan hati, kami mohon kesediaan sahabat-sahabat dermawan untuk mendoakan mereka agar kembali sehat wal afiat," tuturnya.
Lima bulan ACT beraksi
Selama lima bulan pandemi Covid-19 mendera Indonesia, menurut dia ACT berada di lini terdepan melayani jutaan masyarakat Indonesia dan dunia yang terdampak. Berdasarkan catatannya sekitar 250 ribu aksi kemanusiaan dilakukan dan menjangkau 26 provinsi di Indonesia dan lima negara terdampak krisis kemanusiaan.
Aksi tersebut meliputi layanan kesehatan dan disinfeksi, rangkaian program pemenuhan kebutuhan pangan hingga pemberdayaan bagi masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dari pandemi. Aksi ini melibatkan ratusan ribu dermawan, puluhan ribu relawan, dan ratusan karyawan di 43 kantor cabang ACT di 34 provinsi sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Menurut Ibnu masifnya penanganan dampak Covid-19 tidak terlepas dari mendesaknya kebutuhan masyarakat selama pandemi terutama terkait kebutuhan medis dan pangan.
“Kami gerakkan kepedulian masyarakat dan menyalurkannya melalui pendistribusian pangan hingga pemberdayaan usaha ultra mikro,” ucapnya. []