Jakarta - Kericuhan aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR Senayan memakan korban. Belasan mahasiswa dilarikan menuju ruang Unit Rawat Jalan Gedung A Rumah Sakit Mintohardjo Jakarta Pusat, Selasa malam, 24 September 2019.
"Saya dikirim ke rumah sakit sekitar jam 17.30 WIB. Setelah bahu kanan saya terkena selongsong gas air mata polisi," kata korban, Muhammad Noval (22), seperti diberitakan Antara.
Gas air matanya ditembak kena mulut saya.
Noval menyebut sekitar belasan mahasiswa menjadi korban tembakan gas air mata, saat ini dalam perawatan intensif tim dokter.
Noval berbaring lemas di ruang lobi URJ-A, setelah dievakuasi petugas dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta usai kericuhan blokade jalan sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kronologinya saya dilempar gas air mata. Mata saya pedih banget terus setengah sadar dibawa petugas," katanya.
Mahasiswa Universitas Indraprasta jurusan Informatika itu mengatakan terkena selongsong peluru gas air mata dari jarak dekat, sekitar lima meter. Saat itu, aparat berupaya membubarkan massa dari Jalan Tol depan Gedung MPR/DPR Senayan.
Korban lainnya Sultan Hafidz mengatakan terkena peluru gas air mata tepat di bibir atas hingga mengalami robek.
"Gas air matanya ditembak kena mulut saya. Tadi baru selesai dijahit di dalam," ucapnya.
Sementara itu, terdapat sekitar 11 mahasiswa yang hingga kini terbaring di ranjang perawatan RS Mintohardjo.
Namun petugas bagian informasi belum berkenan menyampaikan informasi terkait jumlah pasien dari kalangan demonstran yang menjalani perawatan.
"Kami tidak bisa info, karena sifatnya rahasia," ujar petugas piket bagian informasi RS Mintohardjo. []