Jakarta - Banyaknya istilah pada investasi saham terkadang membuat investor pemula ragu untuk terjun ke pasar modal. Apalagi istilah pada investasi saham kebanyakan menggunakan bahasa asing dan terkesan sulit dipahami.
Padahal jika dipelajari, istilah pada investasi saham justru memudahkan investor untuk memahami tentang hal-hal yang terkait dengan kondisi pasar modal dan bagaimana mengambil keputusan dalam investasi saham.
Berikut ini adalah 11 istilah pada investasi saham yang sangat mendasar dan perlu diketahui investor pemula.
1. Bursa Efek
Bursa efek adalah sebutan bagi lembaga yang menyediakan sistem, sarana, dan peraturan untuk melangsungkan perdagangan efek, baik berbentuk saham maupun obligasi.
Bursa efek juga memfasilitasi terhubungnya perusahaan penerbit efek (disebut sebagai perusahaan publik atau perusahaan terbuka) dengan investor. Dengan kata lain, bursa efek adalah sebuah pusat perbelanjaan yang berisi berbagai macam perusahaan dengan produk saham yang dijual, sehingga kamu bisa memilih saham mana yang kamu inginkan sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan.
Bursa efek sering juga disebut dengan bursa saham atau pasar saham. Di Indonesia, dikenal dengan sebutan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).
2. IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur naik dan turunnya harga seluruh saham yang terdaftar atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Secara garis besar, IHSG adalah indeks yang berfungsi sebagai acuan untuk memantau kenaikan ataupun penurunan harga-harga saham perusahaan publik.
Dengan demikian, pergerakan IHSG sangat penting untuk diketahui, terutama bagi investor pemula, karena dapat memberikan gambaran mengenai performa saham perusahaan publik yang menjadi target investasi.
3. Emiten
Perusahaan yang menerbitkan efek (saham atau obligasi) dan mencatatkan efek yang diterbitkannya di bursa efek disebut sebagai emiten.
Di bursa, setiap emiten mendapat klasifikasi tertentu, misalnya berdasarkan sektor usaha (perbankan, kesehatan, pertambangan, dll) besarnya kapitalisasi (perusahan bermodal besar atau kecil), dan masuk papan perdagangan jenis apa (papan utama, pengembangan, atau akselerasi).
Dengan memahami tentang klasifikasi emiten, investor dapat menentukan akan menginvestasikan modalnya pada saham emiten jenis apa.
4. Perusahaan Sekuritas atau Anggota Bursa (Broker)
Perusahaan sekuritas adalah pihak yang telah mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, atau kegiatan lain sesuai ketentuan Pengawas Pasar Modal.
Nah bagi investor pemula, perusahaaan sekuritas yang harus dicermati adalah yang terdaftar di OJK dan menjadi anggota Bursa (AB), agar investasi Anda terjamin pengelolaannya.
Jika Anda tertarik berinvestasi saham, maka perusahaan sekuritas yang dapat Anda pilih adalah yang melakukan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek (broker) dan manajer investasi.
Perusahaan pedagang efek (broker) bertugas melakukan kegiatan jual beli efek, jadi Anda bisa langsung membeli atau menjual saham dengan menggunakan jasa broker.
Sedangkan Manajer Investasi bertugas mengelola portofolio investasi reksadana, yang salah satu instrumennya adalah saham, sehingga Anda dapat mempercayakan pengelolaan dana investasi Anda di reksadana saham kepada manajer investasi tersebut.
5. Buy & Sell
Buy & Sell adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses jual-beli saham. Sama seperti artinya dalam bahasa Indonesia, buy berarti adalah proses saat kamu membeli saham pada bursa efek, dan sell adalah saat kamu menjual lembar saham tersebut. .
6. Lot (satuan saham)
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan satuan saham yang diperdagangkan di Bursa. Ketika Anda membeli saham membeli saham, Anda akan mengisi jumlah satuan saham yang akan Anda beli dengan satuan lembar.
Meski dihitung per lembar, namun transaksi saham di Bursa tidak bisa dilakukan per lembar. Berdasarkan aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi jual beli saham minimal dilakukan dalam 1 lot saham.
Adapun 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham, sehingga saat Anda ingin berinvestasi di saham maka minimum saham suatu emiten yang harus Anda beli adalah sebanyak 100 lembar atau 1 lot.
7. Capital Gain
Sama seperti return, capital gain juga merupakan istilah investasi yang menggambarkan hasil dari investasi yang sudah kamu lakukan.
Perbedaannya adalah, capital gain menggambarkan keuntungan modal yang diperoleh oleh investor.
Cara mendapatkan capital gain adalah dengan mencari selisih dari harga jual dan harga beli aset
8. IPO
Initial Public Offering (IPO) adalah istilah untuk penawaran perdana saham dari perusahaan kepada masyarakat. IPO juga menandai suatu perusahaan menjadi perusahaan terbuka atau perusahaan publik karena sahamnya ikut dimiliki masyarakat.
Bagi investor pemula, IPO dapat menjadi momen yang pas untuk membeli saham dari perusahaan publik yang menawarkan saham perdana, karena umumnya saham yang ditawarkan dapat dibeli dengan harga terjangkau (murah), dan umumnya mengalami kenaikan harga.
9. Right Issue
Right issue adalah istilah atau nama lain dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Pengertian right issue sebagaimana dikutip Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 26 Tahun 2003 yakni hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli efek baru.
Lazimnya, perusahaan melakukan right issue adalah dengan tujuan menambah modal kerja, mendukung rencana aksi korporasi, ekspansi bisnis, hingga membayar kewajiban utang.
10. Deviden
Saat Anda membeli saham, hal itu tak hanya berarti Anda berinvestasi, tetapi Anda turut menjadi pemegang saham dari suatu emiten atau perusahaan publik.
Seberapapun kecilnya saham yang Anda miliki, Anda tetap memiliki hak sebagai pemegang saham di perusahaan tersebut. Saat perusahaan yang sahamnya Anda beli mendapatkan keuntungan atau laba, maka perusahaan bisa membagikan keuntungan tersebut kepada para pemegang sahamnya.
Nah, keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang sahamnya disebut sebagai deviden. Pembagian deviden bisa dalam bentuk uang ataupun saham sesuai keputusan perusahaan.
Biasanya, pembagian besaran deviden diambil dari keuntungan tahunan dan bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan dan biasanya ditentukan oleh pemegang saham utama perusahaan tersebut.
11. Provit Taking
Profit taking adalah istilah yang menunjukkan waktu tepat ketika para trader atau investor mengambil keuntungan atas sahamnya. Pengambilan profit ini dilakukan sesuai dengan tujuan investasi yakni mencari keuntungan.
Secara sederhana, provit taking diartikan sebagai aksi ambil untung dengan menjual saham, ketika harganya sedang naik agar dapat memperoleh keuntungan.
Bagi investor pemula, khususnya yang berorientasi provit taking, bukan yang ingin berinvestasi saham dalam jangka panjang, perlu mengetahui dua hal secara tepat, yakni waktu membeli dan menarik keuntungan dari investasi saham.
Pastikan Anda membuat perencanaan yang terukur, agar dapat melakukan provit taking di momen yang tepat. Misalnya, Anda membeli suatu saham seharga Rp10.000 per lembar, dan menargetkan akan menjualnya saat mencapai harga Rp 11.000 per lembar.
Nah sudah tahu kan 11 istilah pada investasi saham yang wajib diketahui investor pemula? Semoga bisa membantu Anda memahaminya secara sederhana, sehingga Anda tak ragu lagi untuk mencoba investasi saham.[]
(Christina Febrinola)
Baca Juga:
- Pasar Modal Indonesia Gandeng IA-ITB Percepatan Pemerataan Vaksin di Sumatera Utara
- 5 Tips Investasi di Pasar Modal Untuk Pemula
- Profil Vier Abdul Jamal, Legenda Pasar Modal di Indonesia
- Tips Jitu Scalping Sukses ala Bekti Sutikna di Pasar Modal