11 Desa di Bireuen Aceh Dilanda Banjir

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen, Aceh sejak Minggu, 10 Mei 2020 kemarin menyebabkan banjir di 11 desa di kabupaten tersebut.
Banjir melanda Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu, 10 Mei 2020 malam. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen, Aceh sejak Minggu, 10 Mei 2020 kemarin menyebabkan banjir di 11 desa di kabupaten tersebut. 11 desa ini mencakupi 4 kecamatan di Kabupaten Bireuen.

Ketua Pengendali Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bireuen, Zulfikar mengatakan, 11 desa yang dilanda banjir adalah Desa Lhok Mambang, Blang Keude, Cot Puuk, Leubu Me, Paya Baro, Meunasah Tambo.

Kemudian, banjir juga merendam Desa Meunasah Keutapang, Janggot Sungko, Pandrah Kandeh, Pandrah Janeng, dan Lhok Dagang. Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Gandapura, Makmur, Jeunieb, dan Pandrah.

“Banjir tersebut terjadi di waktu berbeda, di Gandapura dan Makmur terjadi kemarin siang, sedangkan di Jeunieb dan Pandrah tadi malam,” kata Zulfikar dalam keterangannya, Senin, 11 Mei 2020.

Ia menjelaskan, banjir di Kecamatan Gandapura dan Makmur terjadi akibat meluapkanya sungai serta jebol tanggul di kecamatan tersebut, sehingga luapan banjir mengepung pemukiman penduduk.

Kata Zulfikar, hal yang sama juga di Kecamatan Jeunieb dan Pandrah, banjir terjadi akibat meluapkan beberapa sungai di dua kecamatan tersebut. Hingga siang hari, banjir yang merendam pemukiman penduduk mulai surut.

Banjir tersebut terjadi di waktu berbeda, di Gandapura dan Makmur terjadi kemarin siang, sedangkan di Jeunieb dan Pandrah tadi malam.

“Di Gandapura dan Makmur airnya sudah surut. Demikian juga untuk wilayah Kecamatan Pandrah, air sudah mulai surut,” ujar dia.

Zulfikar menuturkan, di Kecamatan Gandapura dan Makmur, banjir memaksakan seratusan warga di sana harus mengungsi karena rumahnya sudah tergenang banjir. Mereka mengungsi di meunasah desa setempat serta rumah tetangga atau saudara.

“Di lokasi pengungsian juga ada didirikan dapur umum kemarin,” kata Zulfikar.

Longsor di Lintas Tengah Aceh

Longsor AcehLongsor menutupi jalan lintas Takengon-Bintang, tepatnya di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah pada Senin, 11 Mei 2020 WIB dini hari. (Foto: Tagar/Istimewa)

Selain banjir, longsor juga melanda lintasan Takengon-Bintang, tepatnya di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah pada Senin, 11 Mei 2020 WIB dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.

Baca juga: Akibat Banjir, Ratusan Warga di Aceh Mengungsi

Staf Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Pusdatin BPBA), Haslinda Yuwita mengatakan, longsor sepanjang 15 meter itu menutup akses jalan lintas Takengon-Bintang. Kejadian ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu.

“Akibat hujan deras dari hari Minggu yang melanda Aceh Tengah, yang mengakibatkan terjadinya longsor dengan ketinggian kurang lebih 3 meter dengan panjang 15 meter,” ujar dia dalam keterangannya, Senin, 11 Mei 2020.

Kata Haslinda, pasca longsor BPBD Kabupaten Aceh Tengah telah mengerahkan tim reaksi cepat ke lokasi kejadian untuk memasang tali pengaman supaya tidak dilintasi warga.

“Informasi terakhir yang diterima Pusdalops menyebut bahwa kini tim TRC masih dalam proses pembersihan lumpur longsor agar lalu lintas dapat berjalan normal kembali,” ujarnya. []

Berita terkait
Isak Tangis Ibu Warga Aceh Dikeroyok di Tangerang
Senin, sekitar pukul 00.49 WIB, jenazah warga Aceh perantauan itu tiba di rumah duka dan disambut isak tangis oleh keluarganya.
5 Lokasi Berburu Takjil Berbuka Puasa di Banda Aceh
Berikut lima lokasi berburu takjil di Kota Banda Aceh yang layak dikunjungi.
Menengok Masjid Pancasila Warisan Soeharto di Aceh
Program transmigrasi Soeharto dicanangkan pada tahun 1969 melalui proyeksi Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Salah satunya pembangunan masjid.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.