105 UMKM di Kota Yogyakarta Mejeng Lebih Lama di Mal

Sebanyak 105 UMKM memperpanjang kerja sama dengan mal di Kota Yogyakarta. Harapannya hasil produksi UMKM laris terjual.
Erna Kusmawati, istri Bupati Bantul Suharsono (kanan) saat mengunjungi pameran produk UMKM di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Sebanyak 105 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta memperpanjang masa kerja samanya dengan mal yang ada di Kota Pelajar. Tujuannya agar produk-produk mereka bisa makin lama mejeng atau tampil di beberapa pusat perbelanjaan Kota Yogyakarta.

"Ada dua mal yang sudah menampilkan produk-produk UMKM kami di tempat mereka, seperti Lippo Mal dan Galeria Mal," jelas Kepala Bidang Usaha Kecil Mikro Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Bebasari Sitarini, Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga:

Pada masing-masing mal itu ada 65 pelaku UMKM yang menampilkan produknya di Lippo Mal. Sedangkan di Galeria Mal ada 35 pelaku UMKM.

Sitarini menjelaskan kesepakatan kerja sama pemasaran produk usaha kecil mikro dari Kota Yogyakarta dengan pusat perbelanjaan atau mal di kota setempat bakal diperpanjang hingga tiga bulan dari kesepakatan awal yaitu hingga Januari 2021.

"Kesepakatan awalnya, kerja sama pemasaran ini hanya dilakukan kami Januari 2021. Tetapi, kami sudah bahas dengan manajemen Lippo Mal untuk perpanjangan selama tiga bulan," papar dia.

UMKM di Mal YogyakartaDua orang wanita tengah menyusun barang-barang produk UMKM di Kota Yogyakarta ke dalam sebuah keranjang untuk selanjutnya dipasarkan. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Menurutnya, perpanjangan masa kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari keinginan para pelaku UKM yang berharap agar fasilitasi pemasaran di pusat perbelanjaan diperpanjang. Selain untuk mempermudah pemasaran, para pelaku UKM juga berharap agar masyarakat bisa melihat produk secara langsung di gerai-gerai yang mereka tempati di Lippo Mal.

Sedangkan untuk omzet, komoditas fesyen yang ditawarkan oleh para pelaku UKM masih memperoleh sambutan yang cukup baik dari konsumen. "Namun, untuk produk kuliner belum terlalu baik karena banyak masyarakat lebih senang membeli produk camilan," imbuhnya.

Baca Juga:

Selain di Lippo Mal, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga bekerja sama dengan Galleria Mal untuk kegiatan serupa. Terdekat, pihaknya tengah melakukan pendekatan ke pusat perbelanjaan lainnya seperti Ramai Mal yang berada di kawasan destinasi wisata Jalan Malioboro. 

Hanya saja belum ada kesepakatan mengenai waktu untuk pembahasan lebih lanjut. "Ya harapannya segera bisa direalisasikan karena saat ini para pelaku UKM membutuhkan bantuan untuk pemasaran produk," tutur dia.

Baca Juga:

Lebih lanjut diutarakannya, para pelaku UKM yang dapat mengakses fasilitasi tersebut berasal dari Forum Komunikasi UKM yang ada di tiap kecamatan di Kota Yogyakarta, peserta program Home Business Camp (HBC), anggota Dekranasda Kota Yogyakarta, dan peserta program Karang Mitra Usaha (KaMU).

"Bentuk kerja sama yang terjalin dengan pusat perbelanjaan tersebut adalah bagi hasil, sebesar 10 persen dari omzet yang diperoleh pelaku UKM," tutur Sitarini. []

Berita terkait
BPJPH Gandeng 4 E-Commerce untuk Melatih UMKM
BPJPH menggandeng 4 perusahaan e-commerce untuk memberikan pelatihan di bidang digitalisasi pemasaran dan manajemen produk halal.
Teten Masduki Ingin UMKM Terhubung ke Perbankan Pajak & BPJS
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan para pelaku UMKM nantinya bisa terhubung ke lembaga perbankan, perpajakan dan BPJS.
Teten Masduki: Cipta Kerja Beri UMKM Tempat Usaha yang Layak
Menkop UKM Teten Masduki menegaskan, UU Cipta kerja menjawab semua permasalahan yang dihadapai UMKM selama ini seperti perizinan dan permodalan.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.