Medan - Blusukan ke Jalan Balai Desa, Gang Flamboyan, Kelurahan Lalang, Medan Sunggal pada Selasa, 3 November 2020, Bobby Nasution menemukan rumah separuh rubuh, tanpa atap.
Tak cuma itu, calon Wali Kota Medan nomor urut 2 ini juga menemukan sejumlah warga selama bertahun-tahun tinggal di Medan tanpa memegang kartu administrasi kependudukan (adminduk), baik kartu tanda penduduk (KTP) maupun kartu keluarga (KK).
Bobby blusukan didampingi Ketua Umum Relawan Bobby Nasution (Re-Born) Suwarno. Pertama, mendatangi rumah Ramli Sinaga.
Sembari menyusuri gang, Bobby disambut riuh emak-emak di sana. Sesampainya di lokasi, jebolan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) ini terkaget-kaget melihat kondisi rumah hunian Ramli.
"Kondisinya tidak layak huni. Atapnya gak ada, makanannya gak ada. Kamar mandinya tidak ada. Tidur, makan sama masak di satu tempat. Itu sangat miris kali. Padahal jarak rumah yang tidak layak huni tadi dengan kantor lurah tak sampai 100 meter. Ini sangat prihatin. Kami inginkan marilah sama-sama pemko turun ke lapangan lihat kondisi masyarakat," ungkap Bobby.
Sudah saatnya Medan berbenah. Mari kita gunakan hak pilih kita pada 9 Desember mendatang. Datang ke TPS, coblos nomor 2
Temuan lainnya, kata Bobby, Ramli ternyata tak punya KTP dan KK. "Tadi kami tanya Bang Ali (Ramli, red), KTP belum punya. KK tidak ada. Anak-anaknya umur 15 tahun dan 17 tahun belum ada yang punya akta kelahiran," sebut menantu Presiden Joko Widodo ini.
Kondisi serupa juga didapati Bobby ketika mendatangi rumah Sobirin. Karena itulah, bila diamanahkan oleh masyarakat Medan, sambung Bobby, dirinya dengan Aulia sudah merancang program Medan Inovatif yang melingkupi Medan 1 Data (pembangunan data center terintegrasi).
"Bobby-Aulia akan memudahkan masyarakat. Akan kami dorong memakai digitalisasi atau daring. Harusnya kami punya birokrasi yang membuat masyarakat tidak perlu lagi jalan ke sana sini untuk sekadar mengurus adminduk, harus dipermudah," pungkas penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini.
Ketum Re-Born, Suwarno, mengungkap kondisi miris warga diketahui pihaknya ketika Tim Re-Born menggelar fogging (pengasapan) mencegah demam berdarah dengue (DBD) di kawasan tersebut.
Temuan itu diteruskan ke tim Sekreratiat Bersama Bobby-Aulia hingga akhirnya Bobby memutuskan melakukan blusukan.
Suwarno melanjutkan, adanya temuan ini menandakan bahwa Medan memang membutuhkan pembenahan. Terkhusus urusan birokrasi.
"Sudah saatnya Medan berbenah. Mari kita gunakan hak pilih kita pada 9 Desember mendatang. Datang ke TPS, coblos nomor 2," pungkasnya. []