10.000 Pasukan Amankan Nataru Sumut, Tak Ada Izin Keramaian

Kurang lebih 10.000 personel gabungan TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya, diterjunkan dalam Operasi Lilin Toba 2020.
Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, memberikan keterangan kepada awak media. (Foto: Tagar/Istimewa) Area lampiran

Medan - Kurang lebih 10.000 personel gabungan TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya, diterjunkan dalam Operasi Lilin Toba 2020. Mereka bertugas mengamankan Natal dan Tahun Baru di Sumut.

Kepala Polda Sumut Irjen Martuani Sormin pada Selasa, 21 Desember 2020 menegaskan, sebanyak 7.700 personel dari Polri, ditambah bantuan 2.000 personel dari Kodam I/BB.

"Selain itu, pasukan juga melibatkan Kodim dan Koramil untuk memperkuat dan memperluas daerah Operasi Lilin 2020," tegas Martuani.

Martuani mengimbau pelaksanaan Natal agar dilakukan secara virtual. Begitu juga dengan perayaan Tahun Baru, Martuani menegaskan, jajarannya tidak akan mengeluarkan izin keramaian.

"Kami imbau Natal dilaksanakan secara virtual. Kami sudah mengumpulkan dan berdiskusi dengan semua pimpinan gereja se-Sumut, termasuk PGI. Begitu juga dengan Tahun Baru, tidak ada keramaian. Seluruh jajaran tidak ada yang mengeluarkan izin keramaian. Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," tukas Martuani.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan, walau dilaksanakan setiap tahun, pasukan diminta agar tidak menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin.

Saya harapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif

Sebab, anggapan seperti itu cenderung membuat pasukan kurang waspada terhadap perkembangan masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Kita tidak boleh underestimate dan kurang waspada, harus lebih peduli. Jangan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19," ujar Edy.

Berdasarkan pemetaan kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang perlu diantisipasi.

Menurut Edy, gangguan tersebut antara lain terorisme dan radikalisme, sabotase, narkoba, pesta miras, perusakan fasilitas umum, kriminalitas seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, tawuran, balap liar, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas.

Selain itu juga ada bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak musim penghujan.

"Saya harapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah," terangnya. []

Berita terkait
1220 Personel Gabungan Siap Amankan Nataru 2021 di Cirebon
Pengamanan saat Natal akan dipusatkan di gereja-gereja dan rumah ibadah di Kabupaten Cirebon.
Nataru, Belum Ada Extra Flight Bandara Ahmad Yani Semarang
Bandara Ahmad Yani Semarang hingga saat ini belum menerima pengajuan extra flight dari maskapai untuk hadapi lonjakan arus penumpang di Nataru.
Satgas Covid Resmi Keluarkan Surat Edaran Selama Libur Nataru
Berikut isi surat edaran Satgas Covid-19 terkait perketatan protokol kesehatan selamat libur Natal dan Tahun Baru.