Jakarta – Pejabat tinggi keamanan Jerman mengatakan sekitar seperlima dari semua orang yang diperiksa di perbatasan negara itu dengan Republik Ceko dan Austria dilarang memasuki Jerman sejak kontrol ketat diberlakukan pada hari Minggu, 14 Februari 2021.
Jerman menerapkan pemeriksaan di perbatasannya dengan Republik Ceko dan Provinsi Tyrol, Austria, dalam upaya untuk mengurangi penyebaran varian baru virus corona yang lebih mudah menular yang muncul di kedua negara itu.
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 20 Februari 2021, jumlah konfirmasi positif kasus virus corona mencapai 2.377.091 dengan 67.814 kematian. Jerman ada di peringkat ke-10 dunia dalam jumlah kasus.
Langkah itu membatasi masuknya warga dan penduduk Jerman, pengemudi truk, pekerja transportasi dan layanan kesehatan dan sebagaian lainnya termasuk pekerja lintas perbatasan yang bekerja di “sektor-sektor yang relevan.” Setiap orang harus menunjukkan tes negatif virus corona.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer, mengatakan dalam kunjungan ke perbatasan Ceko Kamis bahwa 50.000 pemeriksaan telah dilakukan sejauh ini dan 10.000 di antaranya ditolak masuk ke Jerman.
Dia mengindikasikan bahwa Jerman kemungkinan akan memperpanjang pembatasan di perbatasan melebihi 10 hari yang ditetapkan, tetapi dia mengatakan masih terlalu dini untuk memastikannya (lt/jm)/voaindonesia.com. []