10 Tanda yang Mengindikasikan Pernikahan Anda Sehat

Segera evaluasi jika banyak dari tanda ini tidak ada dalam kehidupan pernikahan Anda.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Hubungan pernikahan sehat bisa jadi tidak terlihat sama untuk semua pasangan, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan spesifik Anda dan suami seputar komunikasi, seks, kasih sayang, ruang, hobi atau nilai bersama, dan sebagainya dapat berubah sepanjang hidup. Dikutip dari Healthline, hubungan (pernikahan) yang sehat adalah istilah yang luas karena apa yang membuat suatu hubungan berkembang tergantung pada kebutuhan orang-orang di dalamnya.

Tetapi, ada 10 tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa Anda dan pasangan sedang menjalani hubungan pernikahan sehat. Segera evaluasi jika banyak dari tanda di bawah ini tidak Anda dan pasangan miliki.


1. Komunikasi terbuka

Pasangan suami istri yang memiliki hubungan pernikahan sehat bisa dengan mudah ngobrol dan berdiskusi tentang hal-hal yang terjadi dalam hidup. Merasa nyaman membicarakan masalah apa pun yang muncul, seperti stres pekerjaan atau teman, hingga masalah yang lebih serius, seperti gejala kesehatan mental atau masalah keuangan. Sekalipun masing-masing kita punya pendapat berbeda, pasangan akan mendengarkan tanpa menghakimi dan kemudian membagikan perspektif yang dia miliki. Bagaimana pun komunikasi harus berjalan dua arah.


2. Saling percaya

Kepercayaan melibatkan kejujuran dan integritas. Jika Anda dan pasangan saling percaya, Anda berdua pasti akan merasa aman dan nyaman karena tahu bahwa masing-masing tidak akan menyakiti baik fisik ataupun emosi.


3. Tetap bisa jadi diri sendiri

Anda dan pasangan saling mengandalkan untuk saling mendukung. Tetapi, jangan lupa untuk tetap menjaga identitas Anda sebagai individu yang unik, demikian Lindsey Antin, seorang terapis Cognitive Behavioral Therapy, asal California, Amerika Serikat menekankan. Artinya Anda masih memiliki teman dan koneksi di luar hubungan dengan pasangan, serta punya keleluasaan menghabiskan waktu untuk mengejar minat dan hobi sendiri.


4. Saling ingin tahu

Bukan lantas kepo, dikit-dikit dipantau lagi bikin apa, pergi sama siapa saja, ngapain aja seharian di rumah. Tapi lebih kepada ketertarikan masing-masing Anda dengan pemikiran, tujuan, dan kehidupan sehari-hari. “Pada dasarnya Anda harus memiliki pola pikir yang fleksibel tentang satu sama lain,” tambah Lindsey Antin.


5. Punya me time masing-masing

Menghabiskan banyak waktu dengan pasangan dan keluarga itu super penting. Tetapi bagaimana pun sebagai individu kita juga punya kebutuhan akan ruang dan waktu pribadi. Pokoknya, nih, apa pun yang kita lakukan jangan sampai kita merasa saat me-time berarti hubungan kita akan memburuk.


6. Nyaman berbagi tugas rumah tangga

Seringkali perbedaan gender menjadi panduan dalam berbagi tugas di rumah. Mentang-mentang laki-laki, lantas pekerjaan mencuci baju otomatis jadi pekerjaan istri. Karena sudah ada suami mencari nafkah, maka istri yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Sudah bukan jamannya lagi, sih, berpikir seperti ini. Berbagi tugas berarti meringankan pekerjaan masing-masing pasangan terutama ketika Anda memilih tidak punya ART di rumah.


7. Bercanda dan tertawa bersama

Kalau Anda bisa bercanda dan tertawa bersama, itu pertanda baik. Apalagi pas mood lagi sama-sama enak. Terkadang tantangan atau kesusahan hidup dapat memengaruhi salah satu atau bahkan kedunya sehingga sangat mungkin faktor-faktor ini jadi mengubah nada bicara kita. Namun, bisa berbagi momen ringan yang membantu meredakan ketegangan, meski sebentar, memperkuat hubungan suami istri bahkan di masa sulit.


8. Keintiman fisik

Tidak melulu soal hubungan seks. Walaupun hubungan pernikahan tentu nggak lepas dari hal tersebut dan tetap penting. Tapi keintiman fisik juga melibatkan kecupan di kening, peluk hangat, dan mengelus rambut. Apa pun jenis keintiman yang dibagi, hubungan dan ikatan fisik itu penting.


9. Bagian dari tim

Bagaimanapun suami dan istri adalah bagian dari tim yang bekerja sama agar pernikahan tetap bertahan hingga akhir. Setiap dari kita harus merasa saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain, bahkan ketika Anda tidak sepakat tentang sesuatu atau memiliki tujuan yang tidak persis sama.


10. Resolusi konflik

Bahkan dalam hubungan pernikahan yang super sehat sekalipun, kita pasti akan mengalami perselisihan. Sesekali merasa frustrasi atau marah dengan pasangan sangat normal. Bukan berarti hubungan lantas nggak sehat. Yang penting adalah bagaimana menangani konflik. Hubungan pernikahan sehat adalah ketika setiap individu di dalam pernikahan mampu menangani konflik tanpa menghakimi atau menghina, serta selalu bisa berkompromi atau menemukan solusi. []

Berita terkait
Mengenal Hubungan Tidak Sehat atau Toxic Relationship
Menjalin sebuah hubungan membutuhkan kesiapan mental dan kemantapan hati. Berikut pemaparan tentang toxic relationship.
4 Larangan Usai Berhubungan Intim, Demi Sehat Jangan Dilanggar
Setelah berhubungan intim ada larangan yang sebaiknya tidak dilakukan pasangan agar kesehatan tetap terjaga.
4 Larangan Setelah Berhubungan Seksual Demi Kesehatan
Terkait kesehatan, ada beberapa hal yang tidak boleh lakukan setelah berhubungan seks.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.