10 Perempuan Hebat Lahir dari Pilkada Jatim

10 perempuan hebat lahir dari Pilkada Jatim. Pesona Jatim dalam perhelatan pesta demokrasi Pilkada 2018.
10 Perempuan Hebat Lahir dari Pilkada Jatim. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 29/6/2018) - Pesona Jawa Timur mencuri perhatian ditengah perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018. Sepuluh perempuan hebat di daerah ini tampil sebagai pemimpin, lahir dari Pilkada. Ada yang sudah menjalankan perannya, ada pula yang baru akan menjalankan perannya. Sebagai kepala daerah. 

Dilansir laman resmi KPU, lima perempuan lahir dari rahim Pilkada 2018 keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara tertinggi berdasarkan hasil hitung cepat.

Taufik Kurniawan Wakil Ketua DPR RI mengapresiasi peningkatan keikutsertaan perempuan dalam Pilkada 2018. 

"Hal ini menunjukkan bahwa sudah muncul kesadaran bahwa kaum perempuan juga bisa tampil di ruang politik, dan berjuang dalam berbagai isu perempuan," ujarnya.

Ia berharap kedepan makin banyak perempuan meraih kemenangan pada level kepala daerah atau anggota legislatif.

Musni Umar Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun Jakarta menilai banyaknya calon kepala daerah perempuan yang unggul dalam Pilkada 2018 Jatim karena keseimbangan antara jumlah populasi perempuan dan laki-laki.

Karena itu, kata Musni, jika ada calon kepala daerah yang mampu mengambil hati para pemilih perempuan maka tingkat kedipilihan calon kepala daerah tersebut pun besar.

"Sekarang populasi antara laki-laki dan perempuan kan seimbang, jadi kalau ada calon kepala daerah bisa menggaet hati para ibu maka peluang untuk menang itu besar sekali," ujarnya saat dihubungi Tagar News, Jumat (29/6).

Selain itu, lanjut Musni, hal lain yang mempengaruhi perempuan dipilih sebagai kepala daerah yakni adanya faktor psikologis. 

"Misal dia (pemilih) perempuan jadi memilih perempuan. Karena kaum ibu berperan sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan dan mengatasi kesulitan rumah tangga. Hal itu kemudian mereka wujudkan dalam pemilihan dengan harapan bahwa seorang calon kepala daerah perempuan lebih bisa memahami kondisi kehidupan rumah tangga. Sehingga kebijakan yang dibuat nantinya akan menjamin dan memastikan kehidupan berumah tangga itu berjalan normal," papar Musni.

Walaupun demikian Musni tidak bisa memastikan bahwa kepala daerah perempuan mampu memimpin dengan baik, tanpa melanggar hukum. Hal ini berkaca pada banyaknya kepala daerah perempuan telah terjerat kasus korupsi.

"Tidak semua kepala daerah itu bisa berhasil. Tugas masyarakat yang telah memilih kepala daerahnya adalah mengawal, selalu mengingatkan bahwa dia (kepala derah) ini adalah representasi dari kaum ibu. Oleh karena itu harus bekerja dengan baik, menjaga jangan sampai terperosok kasus hukum," ujarnya.

Berikut daftar lima kepala daerah perempuan terpilih dalam Pilkada 2018 di Jatim

1. Khofifah Indar Parawansa, Calon Gubernur Jawa Timur

Khofifah Indar ParawansaKhofifah Indar Parawansa ketika masih menjabat sebagai Menteri Sosial (Foto: Antara)

Berbeda dalam ajang pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur di tahun 2008 dan 2013 yang harus menelan pil pahit, 2018 nampaknya menjadi tahun emas bagi Khofifah Indar Parawansa. Pasalnya Khofifah meraih suara terbanyak publik untuk menduduki kursi gubernur.

Berdasarkan hasil hitung cepat KPU, mantan Menteri Sosial itu mendapat suara 53,73 persen mengungguli lawannya, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno dengan suara 46,27 persen.

2. Ika Puspita Sari, Calon Wali Kota Mojokerto

Walikota MojokertoWalikota Mojokerto Ika Puspitasari. (Foto: Fraksi Nasdem Jatim)
Ika Puspitasari yang karib disapa Neng Ita maju sebagai Wali Kota Mojokerto. Ia berpasangan dengan Ahmad Rizal Zakariyah dalam Pilkada 2018. Keduanya pun unggul dari ketiga paslon lainnya. 

Berdasarkan hasil perolehan suara versi KPU, adik Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa ini memperoleh suara sebanyak 32,85 persen. Perolehan itu selisih tipis dengan Paslon nomor urut 2 Andi Soebjakto-Ade Ria Suryani yaitu sebesar 26,97 persen.

3. Puput Tantriana Sari, Calon Bupati Probolinggo

Bupati ProbolinggoPuput Tantriana Sari. (Foto: Media Jatim)

Puput Tantriana Sari ikut memperebutkan kursi Bupati di Probolinggo 2018. Ia dipasangkan dengan Timbul Prihanjoko. Dari hasil hitung cepat, Puput mendapatkan suara sebesar 57,66 persen. 

Sedangkan paslon nomor urut dua, Abdul Malik Haramain-Muzayyan Badri (MMC) mendapatkan suara sebanyak 42,34 persen. Jika hasil perolehan suara tak berubah, maka wanita kelahiran 23 Mei 1983 ini akan menjadi Bupati petahana di Kota Mangga dan Anggur itu.

4. Mundjidah Wahab, Calon Bupati Jombang

Bupati JombangMundjidah Wahab. (Foto: Breaking News)

Wakil Bupati Jombang periode 2013-2018, Mundjidah Wahab kembali mencoba peruntungannya dalam pemilihan Bupati Jombang 2018. Kali ini, ia maju sebagai calon bupati Jombang dengan wakilnya, Sumrambah.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini memperoleh dukungan suara terbanyak yakni 48,32 persen. Sementara paslon nomor urut 2 Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muhtar 34,39 persen. Paslon nomor urut 3 Syafi'in-Choirul Anam hanya mendapat 17,29 persen.

Perempuan berusia 70 tahun tersebut diketahui telah banyak pengalaman dalam politik, yakni sebagai pengurus DPC PPP Jombang, pengurus DPW PPP Jawa Timur, sebagai Ketua WPP DPW PPP Jatim, sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur, sebagai anggota DPRD Jombang, tahun 1971-1992, dan sebagai anggota DPRD Jatim tahun 1997-2014.

5. Anna Muawanah, Calon Bupati Bojonegoro

Anna MuawanahAnna Muawanah calon bupati Bojonegoro. (Foto: Gagasan ID)

Anna Muawanah maju dalam pemilihan Bupati Bojonegoro. Ia diusung oleh PKB dan PDIP dan dipasangkan dengan Budi Irawanto. Hitungan sementara KPU menyatakan pasangan ini unggul dari paslon lainnya, yakni mendapat suara sebanyak 30,58 persen.

Dilansir WikiDPR, Anna memiliki karier politik cukup bagus. Ia terpilih untuk ketiga kalinya menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mewakili Dapil Jawa Timur IX setelah memperoleh 95.621 suara.

Anna adalah politikus senior PKB, mantan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB (2008-2013). 

Ia seorang pengusaha dan menjabat sebagai Komisaris PT Sinarindo Megah Perkasa (distributor besi) dan PT Sinar Katel Perkasa (peternakan), dan Direktur Utama PT Fortuna Megah Perkasa (peternakan sapi qurban).

Pada Pilkada Serentak 2018 Anna maju mencalonkan diri sebagai calon bupati Bojonegoro. 

***

Berikut daftar perempuan yang saat ini tengah menjabat sebagai kepala daerah di Jatim.

1. Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya

Tri RismahariniWali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Dok. Tagar News)

Perempuan yang karib disapa Risma ini lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961. Wali Kota Surabaya selama dua periode ini merupakan perempuan pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah.

Politisi PDIP ini juga tercatat sebagai perempuan pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi dan merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.

Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang buruk penataannya sejak dirinya menjadi Kepala DKP. Ia melanjutkan tugas tersebut sejak dilantik menjadi wali kota pada 2010. Pada masa kepemimpinannya di DKP, hingga menjadi wali kota, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya.

2. Faida, Bupati Jember

Bupati jemberdr Faida Bupati Jember (Foto: Titik0Km)

Perempuan kelahiran Malang, 19 September 1968 ini telah menjabat sebagai Bupati Jember sejak 17 Februari 2016. Ia bersama wakilnya, Abdul Muqit Arief yang merupakan pengasuh pondok pesantren mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai NasDem.

Lulusan Kedokteran Universitas Airlangga itu pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Antara lain Juara I PERSI Award Kategori HRD Project (RS Bina Sehat-BSTC) tahun 2010. 100 Indonesia Most Powerful Business Women versi Majalah SWA 2011. The Best Innovative and Creative Women Indonesia Creativity Award 2012. Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Bina Sehat Jember) 2012. 

Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Al-Huda) 2012. The Best Professional by Loyalty Performance of the Year 2012. Anugerah Perempuan Indonesia Kategori RS Swasta 2013. Pengabdian dan Kepedulian Dalam Rangka Mengangkat Derajat Kaum Wanita di Bidang Sosial dan Kesehatan Melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan Bagi Kaum Dhuafa 2014. Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI tahun 2014.

3. Haryanti Sutrisno, Bupati Kediri

Bupati KediriHaryanti Sutrisno Bupati Kediri (Foto: DinKes Kediri)

Bupati Kediri petahana itu mencalonkan diri dari PDIP bersama wakilnya yang juga merupakan petahana Masykuri MM. Partai lain yang turut mencalonkan Haryanti sebagai Bupati Kediri adalah PPP, PKNU, Partai Golkar, dan Hanura.

Perempuan lulusan kedokteran di Universitas Brawijaya ini, adalah istri pertama mantan Bupati Kediri pendahulunya, Sutrisno. Haryanti sebelum menjadi Bupati Kediri sudah dikenal di masyarakat sebagai dokter dan pengusaha sukses.

Ia pernah menjadi Kepala Puskesmas Tongas di dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada kurun waktu tahun 1979-1982.

4. Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu

Dewanti RumpokoDewanti Rumpoko Wali Kota Batu. (Foto: Instagram/Dewanti Rumpoko)

Perempuan bernama lengkap Dewanti Ruparin Diah Rumpoko telah menjabat sebagai Wali Kota Batu pada Desember 2017 lalu. Dewanti merupakan wali kota Batu terpilih untuk periode 2017-2022.

Sebelumnya, Kota Batu dipimpin Eddy Rumpoko, yang tak lain merupakan suami dari Dewanti. Namun pada periode kedua Eddy tak sempat menyelesaikan tugasnya karena dicokok KPK, diduga terlibat tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait proyek pengadaan meubelair di Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tahun anggaran 2017.

Adapun wakil yang akan mendampingi Dewanti dalam memimpin Kota Batu adalah Punjul Santoso. Ini tentu bukan hal baru buat Punjul, mengingat di masa pemerintahan sebelumnya, dia juga menduduki jabatan yang sama, mendampingi Eddy Rumpoko.

5. Rukmini Buhori, Wali Kota Probolinggo

Walikota ProbolinggoRukmini Buhori Walikota Probolinggo. (Foto: Warta Bromo)

Perempuan berusia 61 tahun tersebut merupakan Wali Kota Probolinggo yang menjabat sejak 28 Januari 2014. Ia merupakan istri dari Wali Kota Probolinggo periode 2004-2009 dan 2009-2014, M Buchori.

Sebelum menjadi wali kota, Rukmini adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PDI Perjuangan mewakili Jatim. Ia pernah ditempatkan di Komisi VIII yang menangani Departemen Agama, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia dan Zakat. 

Rukmini Buchori merupakan alumnus Universitas Pancamarga Probolinggo. Saat ini ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Bromo View Probolinggo. Pasangan Rukmini Buchori dan Suhadak berhasil memenangkan pilkada Probolinggo 2013 dengan perolehan mencapai 38,6 persen suara.

Namun beberapa bulan lalu, anak Rukmini yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Probolinggo mengatakan karier politik Ibunya akan selesai setelah tak lagi menjabat sebagai Wali Kota Probolinggo. Pihak keluarga menginginkan Rukmini fokus di dunia usaha daripada berpolitik. (sas)

Berita terkait
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.