10 Negara di Dunia Ditetapkan Sebagai Pelanggar Kebebasan Beragama

Pelanggar kebebasan beragama: China, Rusia, Myanmar, Korea Utara, Arab Saudi, Iran, Eritrea, Tajikistan, Turkmenistan, dan Pakistan
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menetapkan China, Rusia dan delapan negara lain sebagai pelanggar kebebasan beragama. Dalam sebuah pernyataan hari Rabu, 17 November 2021, Blinken mengatakan 10 negara itu “terlibat atau mentolerir pelanggaran kebebasan beragama secara sistematis, berkelanjutan dan mengerikan.”

Departemen Luar Negeri AS menyusun daftar negara-negara pelanggar kebebasan beragama ini setiap tahun.

Negara lain yang masuk dalam daftar itu tahun ini adalah Myanmar, Korea Utara, Arab Saudi, Iran, Eritrea, Tajikistan, Turkmenistan, dan Pakistan.

Nigeria, yang ada dalam daftar tahun lalu dan dijadwalkan akan dikunjungi Blinken pekan ini, telah dikeluarkan dari daftar tersebut.

Sementara Aljazair, Komoro, Nikaragua dan Kuba justru ditambahkan dalam daftar pantauan karena terlibat atau mentolerir “pelanggaran kebebasan beragama yang parah.”

“Di terlalu banyak tempat di seluruh dunia, kita terus melihat pemerintahan yang melecehkan, menangkap, mengancam, memenjarakan dan membunuh individu-individu hanya karena mereka berupaya menjalani hidup sesuai dengan keyakinan mereka,” ujar Menlu Blinken.

Blinken hari Rabu ini memulai lawatan lima hari ke tiga negara Afrika, di mana ia akan membahas tentang meningkatnya ancaman terhadap demokrasi di benua itu, selain beberapa isu lain (em/jm)/voaindonesia.com. []

3 Tahun Terjadi 23 Kasus Rumah Ibadah di Indonesia

Sanksi AS Kepada Pejabat China Penahan Pengikut Falun Gong

Pemerintah Pusat Harus Hadir Atasi Intoleransi di Daerah

Sri Sultan HB X Upayakan Turunkan Beban Intoleransi

Berita terkait
Presiden: Konstitusi Jamin Kebebasan Beragama, Tak Ada Ruang Intoleransi
Presiden menyebut kebebasan beragama terkandung dalam konstitusi negara sekaligus sebagai penegasan tidak ada ruang bagi pihak intoleran di Indonesia.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.