10 Nama Ini Digadang-gadang Masuk Bursa Capres 2024

Tagar News memprediksi 10 nama yang digadang-gadang akan masuk bursa capres 2024.
Demokrat Tolak Sandiaga Uno | Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan orasi politik di Jakarta, Jumat (3/8/2018). Orasi politik Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ini mengusung tema Muda Adalah Kekuatan. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, Tagar (2/4/2019) - 10 politisi maupun negarawan diprediksi Tagar News akan digadang-gadang masuk bursa calon presiden Indonesia pada tahun 2024. 

Pilpres 2019 menjadi pertarungan kedua bagi capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dengan capres oposisi Prabowo Subianto. Rematch ini membuat sebagian masyarakat jenuh terhadap kekuasaan kedua tokoh. 

Dampak dari Pilpres 2014 pun meletup hingga kini, dimana terjadi perselisihan terpolarisasinya kedua pendukung capres. Mereka menghalalkan main tuding meski melempar hoaks menjadi hal biasa.

Tahun 2024 kiranya akan menjadi angin segar bagi publik, dimana akan keluar tokoh lain yang siap meramaikan bursa capres pemimpin Indonesia hingga tahun 2029.

Berikut 10 Politisi maupun Negarawan yang diprediksi Tagar News akan mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia pada tahun 2024:

1. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah digadang-gadang menjadi kekuatan yang akan bersaing dengan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2019. Terlebih, ketika AHY memilih pensiun dini dari dunia militer dan lebih fokus meneruskan kekuasaan dinasti Cikeas dalam dunia politik.

Bagi AHY, tersungkur pada Pilgub DKI Jakarta 2017 bukanlah akhir dari perjuangan. Dengan usia yang relatif muda, ia dikenal pandai berdiplomasi. Terlebih telah memiliki Partai Demokrat sebagai kendaraan politik yang akan menghantarkannya sebagai figur capres pada tahun 2024.

2. Sandiaga Salahuddin Uno

Nama Sandiaga Uno mulai mencuat dikenal publik kala mencalonkan diri sebagai wakil Gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan. Di luar prediksi, pasangan itu mampu mementahkan prediksi pengamat politik dan berbagai lembagai survei yang meramalkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP)-Djarot Saiful Hidayat melenggang mudah menjadi DKI 1.

Sandi sering menggaungkan program andalannya, One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) untuk membuai masyarakat sesegera mungkin melahirkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), demi membuka lapangan kerja seluas-luasnya yang akan dinikmati juga oleh orang banyak.

Saat ini, pria kelahiran Riau itu maju sebagai calon wakil presiden mendamping calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dengan usia yang tergolong muda, bukan tidak mungkin apabila Sandi memilih bermanuver pada Pilpres 2024 mendatang.

3. Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) juga memiliki kans besar untuk maju menjadi capres Indonesia tahun 2024. Kang Emil, sapaan akrabnya, popularitasnya mulai melejit di masyarakat semenjak ia menjabat sebagai Walikota Bandung, yang memberikan banyak perubahan di sana.

RK dikenal sebagai pejabat non partai yang tampaknya melirik kursi calon presiden, terutama jika Presiden Joko Widodo bisa menang pada Pilpres 2019 ini. Untuk memenangi Pilgub Jabar 2018, kala itu RK diusung oleh Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kontrak RK sebagai Gubernur Jawa Barat akan habis pada tahun 2023, tepat satu tahun menjelang pilpres 2024.  

4. Tri Rismaharini

Nama Tri Rismaharini masuk dalam bursa cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo berdasarkan survei Litbang Kompas. Risma, panggilan akrab Wali Kota Surabaya ini, mengaku menolak. Bagi dia, jabatan merupakan tanggung jawab besar.

Tak hanya itu, kader PDIP ini bahkan sempat dikaitkan dengan beberapa pilkada, di antaranya Pilgub DKI dan Pilgub Jatim, namun ia enggan meninggalkan jabatannya sebelum masa baktinya habis.

Risma menegaskan amanah merupakan rahasia Tuhan dan tidak bisa dihindari. "Jadi nanti Tuhan yang atur, amanahku opo aku tidak tahu. Yang jelas harus nolak karena berat, karena itu berat tanggung jawabe," katanya.

5. Khofifah Indar Parawansa

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memberikan sambutan dalam acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2019 di Kota Banjar. Dalam pembukaan pidatonya, Aqil kembali menyapa Khofifah Indar Parawansa.

"Rekan-rekan badan otonom, Muslimat, ketua umumnya yang terhormat, Ibu Indar Parawansa, yang sekarang, Ibu Khofifah Indar Parawansa, yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Timur, insyaallah capres '24-'34," ujar Said Aqil di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu 27 Februari 2019.

Sejak 13 Februari 2019, Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Selain itu, ia juga pernah menduduki kursi Menteri Sosial Indonesia ke-27 yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.

6. Anies Baswedan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Anies Baswedan belum cukup pengalaman jika harus maju sebagai calon presiden 2019. Namun, menurutnya Anies baru layak maju sebagai calon presiden di pemilihan presiden berikutnya.

"Saya bilang ke yang muda-muda, Masa Anda adalah 2024," kata Kalla pada media di kantor Wakil Presiden di Jakarta, 2 Juli 2018.

Kalla ingin Anies menuntaskan masa jabatannya hingga tuntas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut dia, jika Anies sukses memimpin Jakarta, maka prestasi itu akan menjadi modal besar untuk maju sebagai calon presiden tahun 2024 mendatang.

7. Ganjar Pranowo

Pilpres 2019 menjadi kesempatan Jokowi untuk memperkenalkan capres yang layak ia telurkan untuk menjadi capres selanjutnya pada pilpres 2024 mendatang. Spekulasinya, terdapat nama Ganjar Pranowo untuk duduk sebagai RI 1.

Kader PDIP ini sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah yang menjabat selama 2 periode. Pertama kali ia diangkat menjadi orang nomor 1 Jateng sejak 23 Agustus 2013 hingga 23 Agustus 2018. Dengan kemenangan kedua ini, ia digadang-gadang siap tempur menjadi RI 1 pada tahun 2024.

8. Mahfud MD

Mahfud pada Pilpres 2019 sempat dispekulasikan menjadi calon wakil presidennya Joko Widodo. Namun, prediksi pengamat dan berbagai lembagai survei menjadi mentah saat Jokowi lebih memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

Mahfud MD dapat dikategorikan sebagai mantan birokrat yang sudah kenyang jabatan mengabdi di tubuh pemerintahan. Tercatat, ia pernah bertugas di lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif negara.

Sebagai eksekutif, ia dipilih menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada periode 2000-2001. Saat itu, Mahfud juga merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM di masa jabatan Abdurrahman Wahid.

Dalam kursi legislatif, Mahfud terpilih sebagai anggota legislatif dari PKB untuk periode periode 2004-2009. Di penghujung masa jabatan, pada 2008, Mahfud mengikuti uji kelayakan calon hakim konstitusi (yudikatif). Ia lolos seleksi dan terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2008-2013.

Nama Mahfud MD layak diperhitungkan untuk Pilpres 2024, karena ia memiliki reputasi yang baik sebagai mantan birokrat negara.

9. Tuan Guru Bajang

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai, dukungan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) terhadap kepemimpinan dua periode Presiden Jokowi bukanlah sikap mendadak.

Menurut Ray, TGB juga berupaya membuka peluang untuk ikut pada Pilpres 2024 mendatang nanti setelah menyatakan akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

Lebih lanjut menurutnya, masyarakat juga mulai mempertimbangkan TGB bisa maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pilpres 2024.

"Mengapa 2024? Sebab merebut posisi capres atau cawapres saat ini jelas jauh melompat. Butuh satu tangga lagi. Yakni tangga kabinet untuk dapat jadi figur nasional," jelasnya.

10. Gatot Nurmantyo

Nama Gatot Nurmantyo memang masuk di bursa Pilpres 2019. Sayang, saat itu, jenderal bintang empat ini belum memiliki tanda-tanda mendapat dukungan dari parpol untuk melawan capres petahana.

Kesulitan utama bagi Gatot adalah sama sekali belum berkecimpung di dunia politik praktis. Walau demikian, Gatot, telah pensiun sejak Maret 2018 dan memberikan sinyal siap maju di Pilpres 2024.

Gatot dinilai memiliki elektabilitas yang bagus terutama dikalangan umat Islam, yang banyak mendorongnya untuk nyapres pada tahun 2024 mendatang. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.