10 Menit di Kantor BPN, Ikatan Dai Aceh Tantang Prabowo Tes Baca Alquran

'Bapak Prabowo sedang ada kesibukan, terlalu sibuk, ada agenda lain. Ya kami bersabar saja.'
Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA) Tengku Marsyuddin Ishak (tengah) di kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di Rumah Kertanegara, Jl Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin pagi (14/1/2019). (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 14/1/2019) - "Bagi kami umat muslim terutama di Aceh, kelayakan seorang pemimpin itu memang tidak sepenuhnya dinilai dari kemampuan membaca Alquran. Tapi, Aceh telah mengusulkan ini. Semua akan kami laporkan. Semua hambatan kami akan sampaikan ke masyarakat. Biar nanti rakyat yang menjadi hakimnya."

Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA) Tengku Marsyuddin Ishak usai 10 menit berada dalam kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di Rumah Kertanegara, Jl Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin pagi (14/1).

Marsyuddin datang ke kantor BPN khusus untuk mengundang paslon capres-cawapres nomor urut 02 untuk mengikuti tes baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Ia mengatakan uji tes baca Alquran bagi capres-cawapres Indonesia merupakan hal penting di tengah politik identitas yang sedang bergolak saat ini.

Menurutnya, ada pihak tertentu mengklaim paling Islam. Bahkan, ada yang mengkafirkan sesama muslim hanya karena berbeda pilihan presiden saja.

"Paling parahnya adalah saling klaim paling Islam, dan ada beberapa kalangan yang mengkafirkan kalangan lain. Juga, ada statement kalau memilih "Si A" masuk surga, jika memilih "Si B" masuk neraka. Kami Aceh, harus ikut berbuat. Dalam hal ini, kita tantang kedua pasangan calon. Kita undang ke Aceh untuk uji tes baca Alquran," tegasnya.

Ia mengatakan pada 29 Desember 2018 telah mengirimkan surat undangan uji tes baca Alquran pada capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. 

Undangan dikirim melalui email dan via pos. Namun, katanya, hingga saat ini ia belum menerima jawaban dari dua pihak tersebut, baik melalui lisan maupun tulisan.

"Kemarin kami surati, bahwa kami di Aceh mengundang kedua pasangan capres-cawapres untuk tes baca Alquran. Nah, sampai sekarang jawaban resmi itu belum kami terima. Cuma ada statement baik dari paslon 01 maupun paslon 02 di media. Nah, itu bagi kami, itu tidak bisa kami pegang. Kami butuh surat resminya, karena kami mengundang secara resmi," tandasnya.

Marsyuddin menyebut, bisa saja usulan tes baca Alquran disambut baik oleh umat muslim di Indonesia yang ingin mengetahui figur pemimpin terbaik di Indonesia dalam Pemilu 2019. Lebih lanjut ia akan mengupayakan agar wacana uji baca Alquran dapat terealisasi.

Sebelumnya, IDA mewacanakan tanggal 15 Januari 2019 sebagai hari uji tes baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Namun, saat ia berkunjung ke BPN Prabowo-Sandi, dirinya belum mendapat jadwal pengganti terkait hal yang ia ingini.

"Kami paham kesibukan kedua pasangan capres. Untuk hari ini, info dari Sekretariat, Bapak Prabowo sedang ada kesibukan. Jadi pasti dijadwal ulang. Tidak ada jawaban yang spesifik tadi dari sekretariat. Tapi lebih kurang begini mungkin, terlalu sibuk, ada agenda lain. Ya kami bersabar saja," jelasnya.

Selagi di Jakarta, kata Marsyuddin, pihaknya akan bermusyawarah sekaligus meminta pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menanyakan rekomendasi penguji yang  akan ditugaskan untuk uji tes baca Alquran nantinya di Aceh.

"Sementara ini pengujinya dari ulama-ulama di Aceh. Nah, mungkin Insya Allah besok kami ke MUI untuk bersilaturahmi juga, meminta pendapatnya, mungkin juga kita meminta rekomendasi apabila ini jadi dilaksanakan siapa yang direkomendasi oleh MUI," pungkasnya. []

Berita terkait