10 Kata Cinta Menyakitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bugis

Berikut ini 10 ungkapan cinta yang barangkali mewakili perasaan Anda dan si dia, penawar hati luka, dalam bahasa Indonesia dan Bugis.
Ilustrasi - Sedih. (Foto: Tagar/Pikist)

Jakarta - Setiap orang pasti memiliki kelemahan, di antaranya kelemahan dalam hal asmara. Ada orang-orang tertentu yang merasa bertemu dengan orang yang tidak tepat, kemudian dalam perjalanan bertemu orang yang tepat namun tidak bisa bersatu karena berbagai faktor. Berikut ini 10 ungkapan cinta yang barangkali mewakili perasaan Anda dan si dia, penawar hati luka, dalam bahasa Indonesia dan Bugis.

1. Aku tidak pernah merencanakan mencintai kamu. Perasaan itu muncul dengan sendirinya. Semakin aku berusaha melupakanmu, semakin aku mengingatmu dan semakin dalam perasaan cinta itu. Ajari aku mencintaimu sewajarnya agar aku tidak merasakan sakit saat kamu harus pergi jauh dariku.

Dena engka upunnarencana mapoji rialemu. Perasaan e ro cumpa cilalena. Siladdeka Lo ma'lupaiki, pele wa ngerang ki na pele minraleng pappojiku. Paguruka pojiki se engkana narekko maeloki lokka mabela pole iya de urasakan peddina.

2. Apakah perasaan cinta dan sayang itu sebuah kejahatan? Aku tidak pernah merencanakan situasi ini terjadi. Mencintaimu membuatku kuat, membuatku bersemangat. Haruskah kubunuh rasa cinta itu? Sungguh menyakitkan, dua orang saling cinta tapi tidak bisa bersatu. Dan aku sedang berada dalam situasi itu. Aku cinta kamu, aku ingin kamu tahu itu. Aku tidak tahu akan ke mana ujung cinta kita. Aku berbisik kepada Semesta agar menjaga semua. Keadaan menjadi baik untuk semua.

Salahka aro perasaan cinta na pappoji ? Dena engka urencanakan maelo ma'pakoe keadaanna. Naebbuka malessi na ma sumange nasaba upojiki. Uwununi pale yero pappojiku? Taliwa peddi, dua tau sipappoji na dena ulle maseddi. Na engka ka ri situasi ro. Deuwisseng lao ritega cappa pappojie ta. Ubisikan i Linoe nasaba na anroang manengi. Madeceng manenng keadaan e.

3. Sudah tak terbilang air mata tumpah pada malam-malam kelam, hanya itu yang bisa aku lakukan. Menangis. Tak ada kata yang mampu mewakili perasaan hatiku. Luka ini begitu dalam. Hanya air mata yang mampu mewakili perasaanku. Menangis. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku tidak bisa menyalahkan keadaan. Aku tidak bisa menyalahkan takdir. Hanya bisa berharap luka hati ini segera sembuh. Tak tahu lagi apa itu kebahagiaan. Aku hanya ingin mempunyai akal sehat dan tidak menyakiti siapa pun.

Pura dena wedding dibiLang wae mata meddu ri wettu wenni-wenni kelleng, aro bawang upigau terri. Deaga wisseng pau wakkiliki paneddingi atiku. Marinlaleng peddina.Wae matami wakkili paneddikku terri. Aro bawang wedding upigau. Dewule salahkan keadaan. Dewule salahkan totoe. Tanapodo magatti sau peddi atiku.Deni wissengngi agaro arennuang e.Loka bawang punna pikiran magello na de upediri tau lainnge.

4. Kadang aku tidak tahu lagi mana batas benar dan salah, saat aku sangat mencintaimu, seseorang yang sepertinya sangat tidak mungkin aku miliki. Kamu, entahlah, kenapa kamu begitu menguasai perasaanku. Saat aku hanya memikirkan diriku sendiri, aku ingin secepatnya pergi denganmu, membangun kehidupan baru yang indah penuh cinta. Sesuatu yang tampaknya hanya ada dalam pikiran, sangat sulit diwujudkan.

Kadang deni upahang i tega tongeng na salah, wettuku mappoji ladde, denaullei tongeng punnangi tau pappada alena, idi, manengka idi takuasai maneng papenedingengku.Wettu upikkiriki aleku, loka magatti Lao rialemu, mebbu kehidupan baru ye magello'e na penno cinta. Aseng mi bawang engka rilaleng pikiran'e, liwa sussah dijadian.

5. Mencintaimu, apakah ini sebuah anugerah, atau sebuah musibah. Kamu yang tadinya tidak kukenal, kamu yang tadinya begitu asing dan jauh. Aku terus bertanya, kenapa kamu seperti menyendera perasaan dan pikiranku. Kamu, apakah kamu merasakan hal yang sama dengaku? Entah kenapa aku sangat yakin kamu mempunyai perasaan yang sama denganku. Hanya saja, bedanya, aku mempunyai hati yang lemah, sedangkan kamu mempunyai hati yang kuat. Semoga aku bisa mengambil hikmah dari peristiwa menyakitkan ini.

Upojiki, anyedegah riaseng anugrah, ato riaseng pacoba.idi biasana dewisseng, idi biasana to seliweng na mabela. Makutana tuttuka,maga idi sandra'i pappeneddingku na pikirakku.idi, tarasai toh kah pappada aleku? Agaro sabarika na yakin laddeka ko idi punna to perasaan pada iya. Cuma iya bedana mapunnaka ati malemmah, na idi mapunnaki ati malessi. Tanapodo wedding ka mala hikmah pole kejadin mepeddi'e nye.

6. Ada yang bilang, masalah yang datang, masalah yang menyakitkan yang tidak membuat seseorang mati akan membuah seseorang jauh lebih kuat di kemudian hari. Sepertinya benar, sepertinya masuk akal. Akankah itu terjadi pada diriku. Aku yang sedang tergila-gila sama kamu. Kamu yang semakin hari semakin sulit kurengkuh. Kamu yang menyembunyikan cintamu padaku.

Engka makkeda, musibah ye engka'e, musibah mapeddi dena ebbu tawu mate, iyarega na ebbu tawue lebbih malessi riesso paimeng. Naulle tongeng, naulle matama di akkeleng. Weddinggah ro jajiko iyya. Liwa sedding pappojiku lao rialemu. Pale esso pale masussaka sedding luruh i ki. Mu sobbu i ka pappojimu lao rialeku.

7. Kamu begitu pintar bersandiwara. Kamu pintar menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya. Kamu yang tidak memikirkan dirimu sendiri. Kamu yang mampu menepis ego diri. Ajari aku sepertimu. Ajari aku dewasa sepertimu. Kamu pribadi yang kuat yang aku cintai. Ajari aku mempunyai hati yang ikhlas sepertimu.

Macca laddeki masandiwara. Macca laddeki sobbu perasaan tongeng ta. De dipikiriki aleta.Wedding ki tola i egoista Paguruka pa'pada idi. Paguruka dewasa pa'pada idi, idi tawu malessi na upojie. Paguruka punna ati ikhlas pa'pada idi.

8. Usiaku semakin bertambah tapi kenapa aku semakin tidak dewasa. Aku begitu lemah dan hanya peduli pada kepentingan diri sendiri. Tidak seperti kamu yang kuat dan dewasa. Kenapa kamu bisa seperti itu? Jangan marah. Jangan bosan untuk mengajariku bagaimana menjadi dewasa. Tolong bersabarlah menghadapi aku yang sering kekanak-kanakan. Aku berpikir, betapa beruntungnya dia yang memilikimu. Sedangkan aku. Aku begitu rapuh, tak pantas dicintai siapa-siapa. Apakah aku salah menilai diriku? Apa penilaianmu tentang aku, wahai sesesorang yang sangat aku cintai.

Semakin matambah umuruku manengka semakin de'udewasa. Malemah laddeka kepentinganku bawa wurusu. Depapada idi malessi na dewasa.Manengka wedding ki mapakero? Ajata macai. Aja di bosan pangajarika ma'pakkoga mancaji dewasa. Tulong sabbaraki hadapika ye pa'pada kanak-kanak'e. Mapikirika, upepa alena punnaiki. Engkatona iya Liwa rapohku, dena wedding dipoji niga-niga tawu. Salahna kapang nilai aleku? Aga penilainmu lao rialeku, oh tawu liwa upojie.

9. Dari pandangan matamu, aku tahu kamu mencintaiku. Kamu tidak bisa berbohong kepadaku. Dari pandangan matamu juga, aku tahu kamu adalah seseorang yang tidak egois. Kamu dewasa. Kamu memikirkan kepentingan yang jauh lebih besar. Kamu menjaga kebaikan semuanya. Andai aku bisa sepertimu, mungkin rasa sakit ini tidak perlu ada.

Pole pakitang matammu, uwissengi ko mapojiki rialeku. Denawedding ki mabelle rialeku. Pole pakitatta toh, uwiseng idi tawu dena egois. Idi dewasaki. Dipikiri kepentingan ye maloppo'e. Coba wedding ka papada idi, naulle degaga upedeningi peddi'e.

10. Kita semakin menua. Kita hanya bagian dari cerita. Apa yang terjadi hanyalah kepingan-kepingan warna dalam hidup. Saat kamu datang dalam hidupku, aku merasakan kebahagiaan dan penderitaan

Pale macuaki, bagian carita meniki bawang. Aga ro kejadianna reppa-reppa warnami rilaleng tuwo. Wettu idi engka rilaleng kehidupangku, urasakan kebahagian na penderitaan maseddi napas, Iya tawu malemmah berusahana bawang mancaji tawu magelloe, tennapodo wedding ka mancaji tawu ye naule ampeiki laleng doa. 

[PEN]

Baca juga:

Berita terkait
25 Istilah Terkait Virus Corona dalam Bahasa Bugis
Nyaris seluruh negara di dunia ini tak luput dari serangan corona Covid-19. Berikut istilah-istilah terkait virus tersebut dalam bahasa Bugis.
Puisi Gus Mus dalam Bahasa Bugis: Bila Kutitipkan
Kiai Ahmad Mustofa Bisri akrab disapa Gus Mus dengan puisinya yang merasuk ke dalam jiwa, Bila Kutitipkan. Ini terjemahannya dalam bahasa Bugis.
100 Kalimat Padanan Bahasa Indonesia-Bugis
Buat Anda yang bukan orang Bugis, berikut ini 100 kalimat padanan Bahasa Indonesia-Bugis untuk momen pertemuan dengan kawan dari Bugis.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.