1.620 Relawan di Bandung Ikut Tes Vaksin Covid-19

Bio Farma dan tim Unpad, Bandung, akan rekrut 1.620 relawan di Bandung untuk mengikuti tes vaksin Covid-19 asal China, Sinovac
Cover. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan P)

Bandung - Vaksin Covid-19 asal China, Sinovac segera memasuki tahap tiga pengujian. Lokasi pengujian akan dilakukan di Bandung dilakukan oleh Bio Farma dan tim Unpad. Sebelum melakukan pengujian vaksin, terlebih dahulu akan direkrut relawan oleh tim. Relawan ini akan menjalani sejumlah tes hingga enam bulan sejak dimulainya tes. Recananya tes akan dilakukan awal Agustus 2020.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Covid-19 Unpad, Prof Kusnandi Rusmil, mengatakan tes akan dilakukan di enam lokasi di Bandung dengan jumlah relawan sebanyak 1.620 orang. "Penelitian dan tes dilakukan di enam institusi, pertama di kedokteran Unpad Jalan Eykman dan laboratorium kampus Unpad Dipatiukur. Empat puskesmas yakni di Dago, Garuda, Ciumbuleuit dan Suka Parkir," jelasnya di Gedung Sate, Kota Bandung, 24 Juli 2020.

Menurut Prof Kusnandi, Unpad sudah lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dan pengujian mengenai vaksin. Atas dasar pengalaman ini, Bio Farma memercayakan Unpad ambil bagian dalam riset pengujian klinis vaksin Covid-19. “Hampir semua vaksin di Puskesmas itu uji klinisnya kita (Unpad),” ujar Prof  Kusnandi.

1. Vaksin Covid-19 Sudah Diujicoba Pada Hewan

Unpad melalui Fakultas Kedokteran sudah menyiapkan rencana kerja penelitian uji vaksin Covid-19 sesuai prosedur yang berlaku. Saat ini, rencana kerja penelitian tengah menunggu persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad. Rencananya, sebanyak 1.620 relawan di Kota Bandung akan menjadi subyek pengujian vaksin.

Menyinggung pro dan kontra terkait negara asal vaksin, Prof. Kusnandi menegaskan bahwa saat ini baru vaksin asal Tiongkok yang sudah siap dilakukan uji klinis tahap 3. Ia menyebut bahwa pengembangan vaksin Covid-19 memerlukan pengujian yang panjang. “Kenapa pakai vaksin asal China? Karena baru China yang sudah melakukan penelitian hingga ke fase III. Kita harus cepat menggunakan vaksin ini karena kita sudah banyak korbannya,” jelas Prof. Kusnandi.

Prof Kusnandi memaparkan, sebelum bisa digunakan secara luas, pengembangan vaksin harus menjalani tahap preklinis dan klinis. Pada tahap preklinis, antigen vaksin diperiksa kestabilannya, baik secara fisik maupun kimia. Hasilnya, vaksin tersebut secara fisik dan kimia sudah stabil.

Vaksin Covid-19 juga sudah diujicobakan kepada hewan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa vaksin yang disuntikkan ke hewan tetap aman dan membentuk zat anti.

Setelah dinyatakan aman dan bekerja pada hewan, vaksin kemudian diujicobakan ke manusia. Prof. Kusnandi mengungkapkan, proses uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, uji coba masuk kepada fase kedua, yaitu uji coba kepada minimal 400 orang.

2. Penelitian Ditargetkan Berjalan Selama 6 Bulan

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase 3, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase 3.

Uji coba fase 3 tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Karena itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia.

Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 Unpad, Eddi Fadlyana, dr, SpA(K), MKes, menjelaskan, subyek pengujian vaksin adalah masyarakat yang tergolong usia produktif, yaitu antara 18 – 59 tahun. “Untuk merekrut subyek, setelah mendapat izin dari Komite Etik, kita akan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya. Eddi menjelaskan bahwa untuk menjadi subyek penelitian, sukarelawan harus dalam keadaan sehat. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi tubuh sukarelawan dalam keadaan sehat.

“Kemudian dalam perjalanannya apabila sakit apa pun juga. Itu akan di-cover oleh asuransi dan terbuka untuk semua rumah sakit di Kota Bandung. Selain itu, kami juga akan pantau, apakah sakit tersebut terindikasi Covid-19, sehingga kita akan punya data tentang keamanan dan kekebalannya,” papar Eddi.

Penelitian ini ditargetkan berjalan selama 6 bulan. Eddi menjelaskan, dalam 3 bulan pertama, data-data pengujian di Indonesia akan digabungkan dengan data dari negara penguji lainnya. “Diharapkan Januari 2021 vaksin sudah bisa digunakan oleh masyarakat,” tuturnya (Jo/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
AS Ajak Pfizer Produksi Jutaan Dosis Vaksin Covid-19
Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan farmasi, Pfizer untuk memproduksi vaksin Covid-19 skala besar.
Vaksin Covid-19 AS Lebih Mahal dari Cina, Ampuh Mana?
Pemerintah Amerika Serikat menetapkan patokan harga vaksin Covid-19 sebesar 40 dolar AS atau setara Rp 585.180 per dosis.
Nasib Relawan Jika Uji Vaksin Covid-19 Mencelakainya
Presiden Jokowi akan melibatkan 1.620 relawan sebagai sampel dalam uji kandidat vaksin Covid-19. Bagaimana jika efeknya justru mencelakai relawan?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.