Jakarta - Produsen otomotif dunia McLaren yang terpaksa harus memutus hubungan kerja (PHK) sebanyak 1.200 karyawannya, yang sebagian besar di Inggris. Langkah itu diambil McLaren karena hantaman pandemik virus corona Covid-19.
Balapan Formula 1 telah ditangguhkan, sementara pesanan untuk supercar McLaren telah jatuh karena pandemik virus maut tersebut. McLaren mengatakan telah sangat terpengaruh oleh krisis pandemik tersebut.
Perusahaan mengatakan telah bekerja keras untuk memotong biaya dan menghindari PHK.
"Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi ukuran tenaga kerja kami," kata ketua McLaren Paul Walsh dalam sebuah pernyataan, dikutip dari sejumlah media Inggris, yang dilansir Antara, Rabu, 27 Mei 2020.
Menanggapi pandemik coronavirus Covid-19, McLaren Automotive telah menangguhkan produksi di fasilitas manufaktur Inggris dengan sejak Maret lalu.
Tindakan itu diambil untuk memastikan keselamatan tenaga kerja McLaren sesuai dengan saran pemerintah setempat dan agar perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan operasi semulus mungkin di masa depan.
Pemangkasan pekerja 1.200 orang itu terbilang masif bagi McLaren yang sekarang total mempekerjakan 1.400 orang.[]