1.000 Vaksin Rabies Anjing, Kucing dan Kera di Jogja

Pemkot Yogyakarta kembali melakukan vaksinasi rabies anjing, kucing dan kera setelah terhenti akibat pandemi. Target vaksinasi 25 ekor per hari.
Ilustrasi Vaksin Rabies. (Foto: klikdokter.com)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyediakan seribu vaksin rabies yang akan diberikan kepada anjing, kucing dan kera yang ada di Kota Pelajar ini. Proses vaksinasi ini bakal kembali dijalankan setelah terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Sempat tertunda karena pandemi corona, vaksinasi rabies kami mulai lagi dan menyasar 39 kelurahan di seluruh penjuru kota,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perhewanan dan Perikanan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Aladrya di kompleks Balai Kota, Jumat, 4 September 2020.

Menurutnya, vaksinasi dilakukan secara bertahap. Sudah dimulai dari 26 Agustus 2020 lalu dan akan selesai hingga akhir bulan ini, 30 September 2020. Setiap dua harinya akan dilakukan vaksinasi dengan sasaran tiga kelurahan. “Kami menyediakan sekitar 1.000 vaksin. Target kami bisa memvaksin 25 ekor setiap hari," ujarnya.

Dia mengatakan, per hari dibatasi 25 ekor karena jam operasionalnya dibatasi sampai sebelum Zuhur. "Mekanismenya tinggal langsung datang saja, tidak perlu mendaftar terebih dahulu,” ujarnya.

Kami menyediakan sekitar 1.000 vaksin. Target kami bisa memvaksin 25 ekor setiap hari.

Aladrya pun menyampaikan, vaksinasi terpaksa dilakukan dalam dua tahap, lantaran sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 sejak kisaran Maret 2020 lalu. Karena program sudah tersusun, otomatis menjadi sebuah keharusan, untuk melanjutkan vaksinasi di semester dua ini.

“Jadi, hewan peliharaan yang sudah ikut vaksinasi tahap pertama lalu, tidak perlu ikut lagi. Normalnya kan satu tahun sekali. Nanti kalau divaksin lagi maka dikhawatirkan antibodi hewan belum maksimal,” tutur dia.

Lebih lanjut disampaikannya, bagi warga yang ingin mengikutkan hewan peliharaannya dalam vaksinasi massal ini, diharuskan memiliki KTP Kota Yogyakarta. Kemudian, usia hewan minimal empat bulan, tidak dalam kondisi hamil, sudah diberikan obat cacing maksimal tiga bulan terakhir dan harus sehat.

“Saat ini sudah mulai berlangsung di beberapa kelurahan, seperti Tegalrejo, Mergangsan, lalu Mantrijeron. Tingkat kesadaran masyarakat sangat baik, karena ini sifatnya gratis mereka pun antusias memvaksin hewan peliharaannya,” papar dia.

Hewan yang akan divaksin, sebut Aladrya, terbanyak tetap kucing dan anjing. “Tapi, memang sampai sekarang masih didominasi hewan peliharaan anjing dan kucing, kera jarang sekali bahkan kami belum menjumpainya selama berlangsung vaksinasi tahap ke dua ini,” jelasnya.

Mengenai lokasi vaksinasi, masyarakat dapat menanyakan pada pihak kelurahan tempat tinggalnya, karena mereka yang menentukan. Selain itu, karena bergulir di tengah pandemi, dia pun memastikan, proses vaksinasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Sementara untuk hewan-hewan liar, terutama anjing, petugas kami tetap berkeliling, melakukan patroli secara rutin. Hewan-hewan yang terjaring itu, menjalani karantina dulu sebelum divaksinasi,” tuturnya. []

Berita terkait
Digigit Anjing Liar, Warga Solok Terjangkit Rabies
Setelah menggigit, anjing itu dibunuh warga. Pria Solok tersebut kini terjangkit rabies.
Vaksin Rabies, Rotavirus Buatan Iran Masuk Pasar 2019
Vaksin rabies dan rotavirus buatan Iran akan memasuki pasar Iran paling lambat pada 2019. Pembuatan vaksin rabies dilakukan di Pasteur Institute Iran.
Kisah Pemulung Perawat Kucing Jalanan di Yogyakarta
Pemulung ini berhati mulia, tapi mungkin dipandang biasa. Dia rela mengobati kucing jalanan yang tak bertuan yang sedang sakit.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.