Satu Tewas, 227 Luka-luka Setelah Demo Kenaikan BBM Rusuh

Bentrokan antara demonstran dengan kepolisian pecah. Kepolisian kemudian bertindak represif.
Ilustrasi demonstrasi. (Foto: Tagar News)

Paris, (Tagar 18/11/2018) - Sedikitnya satu tewas, 227 luka-luka dan delapan lainnya luka parah akibat bentrokan antara demonstran dengan kepolisian pecah di Perancis, Sabtu (17/11) waktu setempat.

Demonstrasi besar-besaran di hampir seluruh desa, kabupaten dan kota di Perancis itu reaksi atas naiknya harga bahan bakar di negara ber-Ibu Kota Paris tersebut.

Dilansir News.com.au, Minggu (18/11), wilayah Champs-Elysees Avenue menjadi perhatian utama kepolisian. Para demonstran di jalan besar yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan Elysee tersebut dipukul mundur dengan semprotan gas air mata.

Ratusan pendemo beratribut rompi kuning itu juga menyusup ke kawasan yang dipenuhi toko penjual barang mewah untuk memblokir jalan menuju istana. Pasukan huru-hara kepolisian dilengkapi mobil berperisai langsung diterjunkan.

Langkah pengamanan kepolisian Peracis kemudian menyasar Arc de Triomphe. Selama hampir berjam-jam lalu-lintas wilayah yang terkenal dengan peninggalan Gapura Kemenangannya itu lumpuh, kini telah dapat diakses kendaraan.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Perancis menyebutkan jika pada awalnya 283.000 demonstran yang menjalani aksi protes itu berjalan damai, tetapi kondisi kemudian berubah di sejumlah wilayah.

Di Troyes, sekitar 100 orang menyerbu markas kepolisian dan merusak peralatan yang ada di dalamnya. Begitu juga di Quimper, aparat kemanan bertindak respresif dengan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa.

Kepolisian telah mengantongi data dari satu demonstran yang tewas. Ia diketahui seorang perempuan berusia 63 tahun. Ia ditabrak pengendara mobil yang panik ketika melihat kerumunan demonstran di wilayah Savoie, Perancis bagian timur.

Kepolisian Perancis bertindak cepat dengan menginvestigasi 117 demonstran terkait kematian di Savoie. Saat ini, 73 dari mereka masih ditahan dan dimintai keterangan.


Berita terkait
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.