1 Pasien Positif Covid-19 di Banyuwangi Tanpa Gejala

Gugus Tugas Covid-19 meyebut pasien nomor 04 adalah seorang perempuan dan tinggal di Kecamatan Genteng serta kontak dekat pasien 02.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Pasien positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona di Banyuwangi bertambah satu orang. Total saat ini sudah ada empat pasien positif di Banyuwangi, di mana satu di antaranya sembuh, satu lainnya meninggal dan dua orang dalam perawatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan pasien terkonfirmasi nomor 04 tersebut adalah perempuan dari Kecamatan Genteng. Dia memiliki kontak dekat dengan pasien 02.

Saat di-rapid test awal pada tanggal 11 April, 40 orang ini hasil rapid testnya menunjukkan non reaktif.

"Kami sudah menerima hasilnya dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya tadi sore. Terkonfirmasi satu pasien positif asal Banyuwangi. Dan sudah diumumkan langsung oleh Pemprov Jatim," kata Rio, panggilan akrab Widji Lestariono, Rabu, 6 Mei 2020

Rio mengungkapkan pasien 04 ini adalah istri dari pasien 02 Banyuwangi yang meninggal 9 April lalu. Saat pasien 02 meninggal, Dinas Kesehatan Banyuwangi langsung melakukan tracing dan rapid test kepada 40 orang kontak dekat dengan 02, satu diantaranya adalah istrinya.

"Saat di-rapid test awal pada tanggal 11 April, 40 orang ini hasil rapid test-nya menunjukkan non reaktif. Lalu kami ulang lagi, pada 21 April dan hasilnya satu orang reaktif, yakni beliau yang pasien 04. Lalu langsung kami lakukan uji swab, dan hasilnya keluar sore tadi," jelas Rio.

Selama ini, kata dia, pasien 04 melakukan isolasi mandiri di rumahnya karena tidak mengajalami gejala apapun. Pasien ini bisa digolongkan sebagai Orang Tanpa gejala (OTG).

"Di protokol kesehatan sebenarnya pasien bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, karena tidak ada gejala. Namun, kami saat ini telah merawatnya di RSUD Blambangan. Hari Jumat 8 Mei 2020, petugas akan kembali mengambil mokus (swab) pasien 04 untuk diuji di Surabaya," kata Rio.

Dengan hasil ini, Rio mewanti-wanti seluruh warga untuk terus menerapkan protokol kesehatan menghadapi Covid-19. Khususnya pemakaian masker dan physical distancing.

"Adanya penularan virus dari kontak dekat keluarga, menunjukkan bahwa Banyuwangi sudah masuk daerah dengan penyebaran lewat transmisi lokal. Tidak lagi dari pendatang dari daerah terjangkit. Untuk itu, kita harus terus waspada, tapi tetap jangan panik," kata Rio

Rio juga mengungkapkan kini total ada 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Banyuwangi, di mana 10 di antaranya sudah sembuh, dua orang dalam pengawasan, dan dua orang meninggal.

"Satu PDP tambahan sedang dirawat di RSUD Blambangan, beliau datang dari Sulawesi," kata Rio.

Dishub Surabaya Tindak Lanjuti Keputusan Menhub

Moda transportasi umum akan kembali dijalankan, setelah seminggu ini dinonaktifkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan. Kembali bekerjanya Budi Karya Sumadi, langsung membuat keputusan untuk pengaktifan angkutan umum ini akan berlaku pada Kamis 7 Mei 2020 besok.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Sebab saat ini Kota Pahlawan sedang menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami akan melanjutkan rapat koordinasi setelah menerima peraturan anyar tersebut," kata Irvan saat dikonfirmasi, Rabu 6 Mei 2020.

Sementara itu, saat ini Irvan belum menerima surat resmi terkait pemberlakuan kembali angkutan umum. Hingga kini pihaknya masih terus menunggu terkait kebenaran informasi tersebut.

"Itu kan baru berita ya. Nanti kalau terima hardcopynya (instruksi) kami rakorkan dulu bdengan pihak Pemerintah Provinsi," imbuh dia.

Namun, Irvan menjelaskan, sebelum memberlakukan hal tersebut pihaknya perlu berkoordinasi hingga tingkat Pemerintah Provinsi, pasalnya angkutan moda transportasi di Surabaya banyak terdiri dari Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

"Ya paling koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Terus rumah sakit siap apa gak. Provinsi kan gak hanya masalah kota tapi juga masalah daerah-daerah lain," ujar dia.

Irvan menilai, terminal Purabaya yang selama ini menjadi pusat transportasi ke daerah lain hanya sebagai transit penumpang. Sebab tak banyak orang yang turun di Surabaya.

"Misalkan di Purabaya itu banyak loh penumpang yang hanya transit setelah itu dilanjutkan ke daerah-daerah atau kabupaten lain," ucap dia.

Sementara Irvan menambahkan, kelonggaran tersebut bukanlah bentuk penghapusan Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Melainkan hal itu adalah turunan dari sebuah kebijakan tersebut.

"Peraturan Menteri No.25 masih berlaku sampai tanggal 31 Mei 2020. Jadi ini bukan dibolehkan semua enggak. Tapi lebih untuk orang sudah habis kontrak kerja. Contoh pekerja migran yang sudah habis kontrak kerja di luar negeri kalau menetap di sana kan ya gak mungkin mangkannya kembali pulang kampung," kata Irvan. []

Berita terkait
Kesepakatan PSBB di Malang Raya Terancam Batal
Kesepakatan pengajuan PSBB Malang Raya terancam batal karena inkonsisten Bupati Malang Sanusi. Sanusi masihbutuh pendalaman untuk PSBB.
Gotong Royong Warga Kediri Bantu OTG Isolasi Mandiri
Warga yang menjalani isolasi mandiri merupakan karyawan pabrik rokok di Tulungagung dan hasil rapid test reaktif Covid-19.
Rapid Test Reaktif Corona, 1 Orang Terjaring di Waru
Warga terjaring di Check Point Waru tersebut berasal dari Tulungagung dan akan ke RS Siloam Surabaya untuk menjalani tes swab.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi