1 Miliar Lebih Pil Sabu-sabu Disita di Asia Tenggara Tahun 2021

Lebih satu miliar pil sabu-sabu (metamphetamine) disita di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 2021
Ilustrasi: Polisi Indonesia sita 2,5 ton metamphetamine pada April 2021 (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Jakarta - Lebih satu miliar pil sabu-sabu (metamphetamine) disita di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 2021 lalu, seperti tertulis di laporan PBB yang dirilis Senin, 30 Mei 2022. Sindikat narkoba memanfaatkan situasi pandemi dan ketidakstabilan di Myanmar.

Jumlah tablet metamphetamine yang disita di Asia Timur dan Tenggara mencatat rekor baru dan untuk pertama kalinya melebihi satu miliar pil pada tahun 2021. Hal ini ada dalam laporan PBB hari Senin, 30 Mei 2022, yang menyoroti skala produksi dan perdagangan narkoba ilegal di kawasan itu.

Ada 1.008 miliar tablet sabu-sabu (bahan kimia untuk menciptakan halusinasi) yang menjadi bagian dari tangkapan hampir 172 ton metamphetamine dalam segala bentuk di seluruh wilayah Asia Timur dan Tenggara. Angka ini tujuh kali lebih tinggi dari jumlah yang disita 10 tahun sebelumnya, seperti dikatakan oleh pejabat di Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC - United Nations Office on Drugs and Crime) dalam laporan mereka.

"Skala dan jangkauan perdagangan metamphetamine dan obat-obatan sintetis di Asia Timur dan Tenggara sangat mengejutkan," kata Jeremy Douglas, perwakilan regional Asia Tenggara untuk UNODC, seperti dikatakan dalam sebuah pernyataan.

peredaran sabu d asia pasifikPasar peredaran sabu-sabu di kawasan Asia Pasifik (Foto: dw.com/id)

1 Sindikat manfaatkan situasi pandemi dan kekalutan politik

Dia mengatakan sindikat kejahatan dan kelompok bersenjata telah memanfaatkan ketidakstabilan politik di kawasan Myanmar dan situasi pandemi Covid-19 untuk mendapat keuntungan besar.

Peningkatan produksi membuat obat lebih murah dan lebih mudah diakses dan menciptakan risiko yang lebih besar bagi orang-orang dan komunitasnya kata laporan itu. Pasokan yang melonjak telah membuat harga jalanan di Thailand dan Malaysia jatuh ke posisi terendah sepanjang masa.

"Produksi dan perdagangan metamphetamine melonjak lagi karena pasokan menjadi sangat terkonsentrasi di (wilayah sungai) Mekong dan khususnya Thailand, Laos dan Myanmar," kata Jeremy Douglas kepada kantor berita AP dalam sebuah wawancara email.

segi tiga emas narkoba astengSegi tiga emas penghasil narkoba di Asia Tenggara (Sumber: dailymail.co.uk)

2 Segitiga Emas perdagangan ilegal narkoba di Asia Tenggara

Metamphetamine mudah dibuat dan telah menggantikan opium dan heroin turunannya menjadi obat terlarang yang dominan di Asia Tenggara baik untuk penggunaan maupun ekspor.

Apa yang disebut Segitiga Emas Asia Tenggara telah lama menjadi hotspot terkenal untuk perdagangan narkoba, dengan perbatasan Myanmar, Laos dan Thailand yang keropos dan lemahnya kepolisian setempat yang memungkinkan bahan-bahan ilegal untuk lewat.

Methamphetamine tersebut sebagian besar dikonsumsi di Asia Tenggara, tetapi juga diekspor ke Selandia Baru dan Australia, Hong Kong, Korea dan Jepang di Asia Timur, dan semakin meningkat ke Asia Selatan. [hp/vlz (ap, afp)]/dw.com/id. []

PBB Sebut Kekacauan di Myanmar Dorong Perdagangan Narkoba

Presiden Filipina Ingin ASEAN Bebas Narkoba

Empat Negara Penghasil Narkoba Terbesar di Dunia, Ini Videonya

Duterte Sebut Perang Melawan Narkoba Jauh Dari Selesai

Berita terkait
Penyalahgunaan Narkoba di Sepak Bola Inggris
88 pemain mengembalikan sampel tes positif, 15 di antaranya pemain di Liga Premier, tidak ada satu pemain pun yang dilarang
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara