‘Si Gogor’ Akhirnya Maskot Bojonegoro

"Si Gogor" atau anak macan ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sebagai maskot daerah ini dari hasil mengadopsi kerajinan gerabah "Celengan".
PAMERAN INDUSTRI KREATIF: Pengunjung memperhatikan produksi industri kreatif gerabah berupa papan catur dalam pameran industri kreatif di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (21/10). Pameran yang digelar Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara I (IKKON) selama tiga hari itu untuk mengenalkan pengembangan industri kreatif tujuh produksi kerajinan unggulan. (Foto: Ant/Aguk Sudarmojo)

Bojonegoro, (Tagar 22/10/2017) – "Si Gogor" atau anak macan ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sebagai maskot daerah ini dari hasil mengadopsi kerajinan gerabah "Celengan" (tempat menabung) berbentuk macan Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Sabtu (21/10).

"Penetapan Si Gogor sebagai maskot karena mengambil akar budaya lokal yang berkembang pada kerajinan gerabah Rendeng, Kecamatan Malo," kata mentor Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Bojonegoro Yanna Diah Kusumawati di Bojonegoro, Sabtu (21/10).

Ditemui di sela pameran industri kreatif yang digelar IKKON, Yanna yang juga dosen ITB Jurusan Interior itu menjelaskan, para perajin gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo hampir semuanya memproduksi Celengan Macan, selain produksi gerabah lainnya.

Dengan pertimbangan bahwa gerabah Celengan Macan menjadi ciri khas maka diputuskan "Si Gogor" sebagai maskot Bojonegoro.

Keputusan maskot "Si Gogor" juga sudah melalui berbagai tahapan termasuk mendiskusikannya, kemudian Bupati Bojonegoro Suyoto memberikan nama maskot "Si Gogor".

Kerajinan gerabah Rendeng yang dikembangkan Tim IKKON, lanjut dia, jumlahnya cukup banyak, tetapi tanpa harus meninggalkan gerabah tradisional di desa setempat yang masih berkembang.

"Jumlahnya puluhan kerajinan yang dikembangkan Tim IKKON sebagai usaha memenuhi pasar lokal, selain pasar global," ujarnya menegaskan.

Bupati Bojonegoro Suyoto, dalam acara peluncuran maskot "Si Gogor" menjelaskan, potensi daerahnya sekarang bertambah tidak hanya sebagai lumbung energi, dan pangan, tetapi juga lumbung industri kreatif.

"Industri kreatif merupakan masa depan Bojonegoro. Tapi perkembangannya semua bergantung dengan para perajin sendiri," tuturnya.

Usai peluncuran maskot "Si Gogor" dilanjutkan dengan penandatanganan Gedung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) oleh Ketua Dekranasda Ny Mahfudhoh Suyoto.

Dalam pameran selama tiga hari itu, ditampilkan puluhan industri kreatif hasil pengembangan Tim IKKON dari tujuh kerajinan unggulan di daerah setempat, selain kerajinan gerabah, juga batik Jonegaran, kerajinan onyx, kerajinan kayu jati, dan yang lainnya.

"Kerajinan onyx berupa pegangan persneling mobil cukup laris dipesan pengunjung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto menambahkan.

alam pameran itu, juga akan digelar workshop dengan Tokopedia.com dan Google Indonesia terkait alternatif pemasaran bagi produksi industri kreatif melalui media elektronik.

Tim IKKON Kabupaten Bojonegoro memamerkan puluhan produksi industri kreatif hasil pengembangan dari tujuh kerajinan industri pada 21 hingga 23 Oktober 2017. (ant/yps)

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.