Manokwari, (Tagar 15/2/2018) – “Potensi hujan tinggi di daerah Tambrauw, Pegaf, Manokwari, Teluk Wondama di Provinsi Papua Barat. Kami imbau masyarakat waspada terhadap hujan dan badai yang bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor," ujar Kepala BMKG Manokwari, Denny Putiray.
Provinsi Papua Barat khususnya di Kabupaten Manokwari mulai Desember 2017 sampai Februari 2018 mengalami curah hujan tinggi, sedangkan Maret 2018 diprediksi curah hujan menurun.
"Saat ini hujan bervariasi antara ringan dan lebat. Manokwari hujan lebat, sedangkan daerah Sorong hujan tidak terlalu lebat," jelas Denny.
Denny menambahkan, angin badai Samba bergerak dari Papua Barat di bagian utara menuju negara Filipina. Beberapa hari lalu hujan cukup tinggi disertai angin badai yang tinggi sehingga mengakibatkan gelombang tinggi.
Angin bisa mencapai sekitar 20 knot atau 40 kilometer per jam terutama pantai bagian utara sehingga mengakibatkan tinggi gelombang mencapai 1 hingga 2 meter. Sementara gelombang bagian selatan tidak terlalu tinggi.
“Kalau badai puncak berkembang bisa saja tiga hari ke depan Manokwari hujan deras disertai angin kencang. Kami berharap badai menghilang. Saat ini badai berada diseputaran PNG,” ungkap Denny. (dhy)